Tidak ada Data DosenTidak ada Data DosenRAVKY ADI PERMATO2024-05-302024-05-302008https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/170210080052ABSTRAKRavky Adi Permato. Kebijakan Iran di Selat Hormuz Dalam Upaya Mempertahankan Program Nuklir Dari Sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa. Nuklir menjadi salah satu perhatian dalam kapabilitas negara sejak digunakan pertama kali pada Perang Dunia II. Nuklir yang awalnya digunakan sebagai senjata dapat juga digunakan sebagai sumber pembangkit energi, namun kecurigaan terhadap negara yang mengembangkan nuklir selalu ada. Di dalam penelitian ini, penulis membahas mengenai bagaimana Iran mempertahankan program nuklir yang untuk tujuan damai dari kecurigaan pihak-pihak lain bahwa Iran akan mengembangkan senjata.Iran mengembangkan program nuklir dengan tujuan damai sebagai kepentingan nasional terutama untuk sumber energi, namun program nuklir tersebut dicurigai bertujuan untuk pengembangan senjata nuklir. Kecurigaan terhadap program nuklir Iran berujung pada keluarnya sanksi oleh DK PBB dari tahun 2006 hingga 2010. Untuk mempertahakan kepentingan nasionalnya, Iran mengeluarkan ancaman akan menutup Selat Hormuz apabila sanksi terhadap Iran terus berlanjut.Penulis menggunakan konsep kepentingan nasional, kebijakan luar negeri, pendekatan geopolitik dan metode kualitatif analisis deskriptif. Hasil penelitian ini dapat dipahami bahwa Selat Hormuz wilayah yang sangat strategis secara geopolitik dan Iran memanfaatkan Selat Hormuz dengan menggunakan pernyataan ancaman dan latihan militer sebagai bentuk deterrence sehingga DK PBB tidak menjatuhkan sanksi lagi, sehingga program nuklirnya yang bertujuan damai tetap berlangsung.kepentingan nasionalprogram nuklirSelat HormuzKebijakan Iran di Selat Hormuz Dalam Upaya Mempertahankan Program Nuklir dari Sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa