Tidak ada Data DosenTidak ada Data DosenHASTOMO2024-05-222024-05-222007https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/140710070081ABSTRAK Secara administratif daerah penelitian terletak di daerah Muarawahau Kecamatan Muarawahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis, lokasi penyelidikan terletak pada 117° 30` 35.514" BT - 117° 39` 15.5028" BT dan 2° 10` 4.5516"LS - 2° 13` 12.3996"LS. Geologi lokasi penelitian termasuk ke dalam Cekungan Kutai yang tersusun oleh seri batuan sedimen Tersier mulai Eosen hingga Pliosen. Dimana disusun oleh satu formasi, yaitu formasi Wahau yang berumur Miosen Tengah. Geomorfologi daerah penelitian dapat dibedakan menjadi dua satuan, yaitu: satuan dataran rendah pedalaman sedimen sangat landai, dan satuan dataran rendah pedalaman sedimen landai. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas empat macam litologi, yaitu batubara, batupasir, batulempung dan batulanau. Dengan klasifikasi tanah di daerah penelitian berdasarkan USCS adalah CH, ML, dan SC. Berdasarkan nilai UCS terhadap contoh batuan inti bor, klasifikasi tanah kohesif dan batuan adalah Firm Soil hingga Very Weak Rock. Geologi teknik daerah penelitian tersusun atas tiga satuan, yaitu satuan geologi teknik tanah halus I, satuan geologi teknik tanah halus II, dan satuan geologi teknik tanah kasar. Hasil pembobotan nilai Rock Mass Rating (RMR) pada highwall dan lowwall berdasarkan data bor GT-08 dan GT-09, menunjukan nilai 15 sampai 53. Hal itu berarti litologi yang berada pada highwall dan lowwall termasuk ke dalam massa batuan kelas III, IV, dan V (Fair Rock, Poor Rock, dan Very Poor Rock). Dari hasil pembobotan RMR dapat dilakukan analisis Slope Mass Rating (SMR) untuk menentukan sudut lereng tambang yang akan dibuat. Sudut yang diperoleh adalah kurang dari 650. Sudut ini menjadi acuan untuk menentukan sudut lereng tambang. Dalam pembuatan desain lereng yang stabil dilakukan beberapa simulasi untuk mendapatkan nilai faktor keamanan lereng (FS) yang stabil dengan menggunakan program Geoslope. Simulasi dilakukan pada setiap kedalaman lereng dengan interval 10 meter hingga target kedalaman 55 meter untuk seam 1 dan 90 meter untuk seam 2 , masing-masing pada kondisi satureted, saturated dengan pengaruh seismic load, muka airtanah diturunkan 5 meter, dan muka airtanah diturunkan 5 meter dengan pengaruh seismic load. Dari beberapa simulasi yang dilakukan, sudut lereng mengacu pada sudut yang direkomendasikan dengan FS > 1,25 (lereng stabil) hasil yang didapat ialah: pada lereng highwall seam 1 akan stabil pada sudut 300, 350, 450, 650, dan 700. Untuk lereng highwall seam 2 akan stabil pada sudut 250, 300, 400, dan 550.Kestabilan LerengTambangDesain LerengKESTABILAN LERENG TAMBANG UNTUK RENCANA DESAIN LERENG TAMBANG BATUBARA DI DAERAH MUARAWAHAU, KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR