Erni SuminarRani Andriani Budi KusumoYOGA HASSAN PRATAMA2024-05-172024-05-172023-10-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150104190048Kentang memiliki potensi besar dalam industri pertanian di Indonesia. Tingginya permintaan dari konsumen menunjukkan prospek yang cerah untuk masa depan. Permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun menjadi motivasi positif untuk meningkatkan produksi di tingkat usahatani. Untuk memenuhi permintaan yang terus tumbuh, diperlukan peningkatan kapasitas produksi bibit kentang berkualitas. Dalam menciptakan bibit kentang berkualitas dan dalam jumlah besar, diperlukan metode perbanyakan yang lebih unggul dibandingkan metode konvensional, seperti metode in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui biaya pembibitan tanaman kentang secara kultur jaringan (2) Menganalisis kelayakan usaha dalam sektor finansial pembibitan tanaman secara kultur jaringan Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja yaitu pada kawasan Pangalengan desa Pagalengan kecamatan Pangalengan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis cashflow menunjukkan bahwa selama 5 periode (tahun) investasi usaha pembibitan kentang adalah sebesar Rp. 157.606.000,- sedangkan biaya produksinya adalah sebesar Rp. 130.226.000 -. Biaya tersebut dikeluarkan untuk memproduksi bibit kentang sebanyak 6000 bibit. Disamping itu jika bibit kentang tersebut dipasarkan, maka penerimaan yang dapat diperoleh adalah sebesar Rp. 192.500.000,-. Hasil analisis cashflow tersebut menunjukkan bahwa usaha pembibitan kentang pada perusahaan menguntungkan sehingga layak untuk dilanjutkan. Hasil penelitian menunjukkan ketiga indikator kriteria investasi menunjukkan kriteria layak. Nilai NPV usaha pembibitan kentang adalah Rp. 293.225.788,-. Hasil tersebut berarti bahwa dengan menginvestasikan modal sebesar Rp. 157.606.000,- jika dihitung pada masa sekarang maka nilai modal tersebut adalah sebesar Rp. 293.225.788,-. Untuk nilai dari IRR sebesar 20,08 persen berarti bahwa investasi Rp. 157.606.000,- akan memberikan return senilai Rp. 44.129.680,-. Untuk nilai net B/C ratio sebesar 1,57 berarti bahwa setiap investasi yang dilakukan sebesar Rp. 1,- akan memberikan keuntungan sebesar Rp. 1,57,-. Hasil dari analisis payback period menunjukkan bahwa pengembalian modal untuk usaha pembibitan kentang adalah selama 2 tahun 6 bulan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa jangka waktu ini relatif singkat dari umur ekonomis peralatan laboratorium (5 tahun) dan bangunan (10 tahun) sehingga usaha pembibitan kentang ini layak untuk dikembangkan.kelayakan usahaTidak ada keywordTidak ada keywordSTUDI KELAYAKAN USAHA PERBANYAKAN BENIH KENTANG BEBAS VIRUS PADA MEDIA MS SECARA INVITRO