Tarkus SugandaYani MaharaniGITA PUSPITASARI2024-05-162024-05-162021-08-27https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150510170099Colletotrichum acutatum merupakan patogen penting penyebab penyakit antraknosa pada pertanaman cabai. Mayoritas petani mengendalikan penyakit antraknosa menggunakan fungisida sintetik. Penggunaan pestisida sintetik yang intensif akan menimbulkan efek negatif terhadap organisme hidup dan lingkungan, sehingga diperlukan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan bahan alam sebagai pestisida nabati. Tanaman porang telah dimanfaatkan di bidang medis karena memiliki metabolit sekunder sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara in-vitro keefektifan ekstrak metanol tanaman porang dalam menghambat pertumbuhan koloni, produksi dan perkecambahan konidia C. acutatum isolat cabai. Penelitian telah dilaksanakan dari bulan November 2020 hingga Februari 2021 di Laboratorium Fitopatologi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan konsentrasi ekstrak metanol tanaman porang terdiri atas 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan kontrol. Percobaan menggunakan poison food pada media PDA (Potato Dextrose Agar). Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak metanol tanaman porang menghambat pertumbuhan koloni C. acutatum dengan penekanan tertinggi pada konsentrasi 4% dengan persentase sebesar 13,56%. Penekanan tertinggi terhadap produksi konidia diperlihatkan oleh konsentrasi 2% dengan persentase penekanan sebesar 58,33%. Akan tetapi, semua konsentrasi yang diuji tidak menunjukkan efek penghambatan terhadap perkecambahan konidia C. acutatum.antraknosaekstrak metanoluji in-vitroUji Keefektifan Ekstrak Metanol Tanaman Porang (Amorphophallus sp.) dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni, Produksi dan Perkecambahan Konidia Jamur Colletotrichum acutatum Isolat Cabai