Agusmanon YuniadiRaden Muhammad MulyadiYOGA WIBISONO2024-05-222024-05-222018-02-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/180310100020Skripsi ini berjudul “Bangkitnya Karinding di Kalangan Anak Muda Underground Bandung (2000-2016)”. Skripsi ini membahas tentang perkembangan alat musik tradisional suku Sunda yang disebut dengan karinding di kota Bandung. Karinding adalah alat musik yang dikenal sebagai pengusir hama dan alat penghilang rasa lelah petani di sawah. Metode penulisan dalam skripsi ini yaitu metode sejarah, dengan empat tahapan; heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi atau yang biasa disebut dengan penulisan karya tulis. Sumber yang didapat berupa tulisan dan juga lisan dengan menggunakan konsep suku bangsa, identitas diri, inovasi, dan difusi kebudayaan. Hasil dari penelitian ini menemukan adanya perubahan fungsi dari kesenian tradisional dari yang awalnya digunakan hanya sekedar untuk pelepas rasa bosan para petani saat mereka berladang dengan cara dipukul untuk memainkannya sekaligus mengusir hama, bergeser menjadi sebuah produk inovasi budaya. Karinding mulai diperkenalkan kembali oleh komunitas Currie di Bandung sebagai alat pengiring dalam tradisi ritual Sunda Tumpekan pada 2004. Selain sebagai ritual Tumpekan, pelestarian karinding dilakukan dengan cara kreativitas atau inovasi yang mempersatukan unsur modern ke dalamnya menjadi sebuah instrumen musik pada 2006 dalam acara Bandung Death Fest yang diadakan oleh komunitas musik metal, Bandung Death Metal Syndicate (bagian kelompok dari Ujungberung Rebels). Inovasi dilakukan pada 2006-2007 saat anak-anak muda kota Bandung menginginkan adanya identitas lokal pada musik metal dan mulai perkenalan dan percampuran antara musik metal dengan kelompok karinding. Cita-cita kolaborasi dua kultur kebudayaan tersebut terkabul nyata dengan adanya Bandung Death Fest II (2007) dan III (2008) saat atraksi kebudayaan Sunda menjadi pembuka dalam acara tersebut. Hingga pada akhir tahun 2008 sampai sekarang karinding mulai naik kembali popularitasnya yang dikarenakan mulai dikenalkan kembali kepada anak muda di Bandung, khususnya saat para pemusik metal mengkombinasikan karinding dengan alat musik modern serta sektor ekonomi yang terkena dampaknya seperti meningkatnya minat jual-beli karinding di perkotaan.karindingkesenian tradisionalSundaBANGKITNYA KARINDING DI KALANGAN ANAK MUDA UNDERGROUND BANDUNG (2000-2016)