Tita RialitaBambang NurhadiRANTI DWIUTAMI PUTERI2024-05-142024-05-142018-07-17https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240120160501Minyak atsiri jahe merah diketahui dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri dengan aktivitas antimikroba yang moderat, namun penyimpanan tanpa perlindungan tinggi dapat menurunkan aktivitas antimikroba. Proses enkapsulasi menggunakan bahan penyalut yang tepat dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap minyak atsiri. Salah satu bahan penyalut untuk proses enkpasulasi adalah gum arab. Tujuan penelitian ini adalah menentukan rasio antara gum arab sebagai enkapsulan dengan minyak atsiri jahe merah, untuk mendapatkan aktivitas antimikroba tertinggi terhadap bakteri E.coli dan S.aureus. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 3 perlakuan rasio minyak atsiri jahe merah dan gum arab, yaitu 1:3, 1:4, 1:5 (v/b) dan diulang 3 kali. Rasio minyak atsiri jahe merah dan gum arab 1:3 (v/b) menghasilkan karakteristik mikrokapsul terbaik yaitu rendemen mikrokapsul 51,54%, aktivitas air 0,207, kadar air 3,57%, kelarutan 97,46%, minyak permukaan 0,08%, dan ukuran partikel 258,2 µm, memiliki rata-rata diameter zona hambat tertinggi terhadap bakteri E.coli 5,67 mm dan S.aureus 6,67 mm, reduksi jumlah total koloni bakteri E.coli sebesar 1,8 log cfu/g dan S.aureus 2,3 log cfu/g, serta mengandung komponen mayor yaitu ar-curcumene, zingiberen, β-Bisabolene, β-Sesquiphellandrene, dan camphene.antimikrobamikroenkapsulasiminyak atsiri jahe merahKARAKTERISTIK MIKROKAPSUL MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) PADA BERBAGAI RASIO GUM ARAB SERTA AKTIVITASNYA TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus