Endang SutedjaReiva Farah DwiyanaDEIS HIKMAWATI2024-05-202024-05-202023-12-04https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130130190505Rosasea merupakan penyakit inflamasi kronis pada kulit dengan terapi yang belum memuaskan karena patogenesis yang sangat kompleks. Toll-like receptor (TLR-2) memegang peranan penting dalam terjadinya inflamasi yang merupakan dasar patogenesis rosasea. Toll-like receptor-2 akan menginisiasi produksi sitokin proinflamasi, yaitu interleukin-8 (IL-8) sebagai neutrophil chemotacting factor dan pemrosesan salah satu peptida anti mikrobial yaitu Cathelicidin, dari bentuk inaktif human cathelicidin antimicrobial protein (hCAP18) menjadi bentuk aktif LL-37 dengan bantuan kalikrein-5 (KLK-5). Berdasarkan hal tersebut, penghambatan aktivitas LL-37 dan KLK-5 menjadi tujuan utama dari tatalaksana rosasea. Asam azaleat (AzA) merupakan obat baku emas rosasea yang bekerja pada jalur tersebut, tetapi tidak menghambat pada jalur chemotacting neutrophil IL-8, sehingga perlu dicari senyawa baru yang dapat bekerja pada KLK-5 dan IL-8. Pada penelitian pendahuluan in silico, didapatkan senyawa novel yang memiliki efek inhibitor paling stabil pada KLK-5, yaitu senyawa dengan kode ZINC000022339916. Tujuan dari penelitian ini menganalisis efek senyawa novel dengan kode ZINC000022339916 terhadap viabilitas sel, kadar IL-8 dan kadar KLK-5 pada model kultur keratinosit rosasea. Penelitian ini, merupakan penelitian eksperimental in vitro menggunakan sel lini keratinosit HaCaT (ATCCÒ, kode PCS-200-011Ô). Selanjutnya, dibuat sel model kultur keratinosit rosasea yang berasal dari kultur keratinosit sel lini HaCaT yang diberi paparan LL-37. Terhadap sel tersebut diberi perlakuan senyawa ZINC000022339916 sebagai senyawa uji dan AzA sebagai pembanding. Parameter penelitian adalah viabilitas sel, kadar IL-8 dan kadar KLK-5. Viabilitas disini berdasarkan sel hidup pada cawan kultur yang dihitung secara semikuantitatif dan kadar IL-8 dan kadar KLK-5 menggunakan ELISA. Penelitian dilakukan Laboratorium Biomedik Divisi Kultur Sel dan Divisi Imunologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Hasil penelitian didapatkan hasil optimasi konsentrasi LL37 ialah 60 μg/mL, ZINC000022339916 0.5 μM, dan AzA 500 μM. Berdasarkan gambaran morfologi, pada kelompok model kultur keratinosit rosasea yang diberikan perlakuan ZINC000022339916 0,5 μM tampak jumlah sel normal lebih banyak dibandingkan tanpa perlakuan, yang menunjukkan viabiltas sel meningkat. Namun, berdasarkan perhitungan statistik perbandingan kedua jenis perlakukan ini tidak bermakna (p>0,05). Hasil analisis ELISA pada IL-8 terdapat penurunan pada durasi 24 dan 48 jam sedangkan pada KLK-5 terdapat menurunan pada durasi 24 jam, antara sebelum dan setelah diberikan ZINC000022339916, meskipun secara statistik tidak bermakna yang kemudian dibandingkan dengan AzA. Simpulan senyawa ZINC000022339916 mempunyai potensi memperbaiki viabilitas sel, menurunkan IL-8 dan KLK-5 meskipun secara statistik tidak bermakna, sehingga ZINC000022339916 masih memiliki potensi sebagai terapi rosasea namun perlu diteliti lebih lanjut.IL-8KLK-5LL-37EFEK SENYAWA NOVEL DENGAN KODE ZINC000022339916 TERHADAP VIABILITAS SEL, KADAR INTERLEUKIN-8, DAN KADAR KALLIKREIN-5 PADA MODEL KULTUR KERATINOSIT ROSASEA