Ratu SafitriTidak ada Data DosenALMIRA NATHA DEWANTI2024-05-272024-05-272023-08-15https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/140410190099Biofoam merupakan bahan biodegradable yang diharapkan dapat menggantikan peran styrofoam dan fungsinya. Industri kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) telah menghasilkan banyak limbah biomassa kelapa sawit, baik di lapangan maupun pabrik kelapa sawit. Biofoam berbasis miselia jamur Rhizopus sp. dan Neurospora sitophila memiliki potensi sebagai teknologi alternatif dan inovatif pengganti polysterene. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental di laboratorium. Faktor pertama adalah jenis zat pengisi yang digunakan yaitu variasi CaCO3 dan MgSO4 dengan konsentrasi 5%. Faktor kedua adalah jenis miselium yang digunakan yaitu variasi inokulum Rhizopus sp. dan N. sitophila dengan konsentrasi 25%. Penelitian fermentasi padat dilakukan pada cetakan polypropilen selama 7 hari dalam suhu ruangan. Selanjutnya dilakukan Uji TPC pada media PDA, analisis morfologi dengan Keyence digital microscope, uji daya serap air, uji biodegradable, dan uji fisik mekanik (kekuatan tekan). Formulasi biofoam yang mendekati standar SNI adalah formulasi Rhizopus sp dengan penambahan CaCO3 dan MgSO4, kedua formulasi sudah memenuhi standar daya serap air dan biodegradable, namun belum memenuhi standar kuat tekan berdasarkan (SNI) 7188.7:2016. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan sifat fisik material seperti dilakukannya optimasi dan penambahan bahan pelapis atau coating dalam tahap akhir pembuatan biofoam.BiofoamMiseliumCaCO3Pengaruh Zat Pengisi CaCO3 dan MgSO4 Terhadap Karakteristik Biofoam Substrat Daun Kelapa Sawit Dengan Inokulum Rhizopus sp. dan Neurospora sitophila