Erna KurnikasariRasmi RikmasariSANI KUSUMA WIJAYA2024-09-112024-09-112023-01-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160221190007Pendahuluan: Prevalensi gangguan sendi temporomandibula 1,5-2 kali lebih banyak pada perempuan dibanding laki-laki serta etiologinya komplek dan multifaktor. Perempuan dengan riwayat penyalahguna methamphetamine yang menjalani hukuman di dalam Lapas menghadapi masalah psikologis dan fisik. Masalah ini meningkat seiring bertambah lamanya riwayat penyalahgunaan, yang berkaitan dengan pembebanan berlebih dan berkelanjutan pada aktivitas sendi temporomandibula dan otot mastikasi, dan menjadi etiologi gangguan sendi temporomandibula. Tujuan: Untuk memperoleh informasi mengenai diagnosis gangguan sendi temporomandibula berdasarkan DC/TMD pada mantan penyalahguna methamphetamine di Lapas Perempuan Bandung Metode: Penelitian ini dilakukan pada 124 orang subyek penelitian narapidana perempuan mantan penyalahguna methamphetamine, berusia 19–61 tahun di Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi deskriptif dan penegakan diagnosis gangguan sendi temporomandibula menggunakan DC/TMD Aksis I dan II. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan DC/TMD Aksis I, Gangguan intra artikular paling banyak adalah Disc Displacement with Reduction (DDWR), diikuti dengan Degenerative Joint Disease. Pada gangguan nyeri, paling banyak adalah arthralgia, diikuti dengan: myalgia, myofascial pain with referral dan headache attributed to TMD. Pada aksis I, hanya 10,48% subyek penelitian tanpa diagnosis gangguan nyeri dan intra artikular. Berdasarkan Aksis II, diagnosis terbanyak adalah tidak ada distress, depresi, dan kecemasan serta low somatic symptom severity, high intensity pain without disability dan low parafunction. Pembahasan: Kerusakan fisik dan psikis akibat penyalahgunaan methamphetamine memerlukan waktu untuk pemulihan, sehingga meskipun sudah menjadi mantan penyalahguna, gangguan sendi temporomandibula Aksis I dan II masih tinggi. Simpulan: Berdasarkan DC/TMD, diagnosis gangguan sendi temporomandibula Aksis I dan II pada perempuan mantan penyalahguna methamphetamine tinggi dan meningkat seiring dengan semakin lamanya riwayat penyalahgunaan.Narapidana PerempuanLapasMethamphetaminePenetapan diagnosis gangguan sendi temporomandibula berdasarkan DC/TMD pada mantan penyalahguna methamphetamine di Lapas Perempuan Bandung