Norisca Aliza PutrianaDika Pramita DestianiADINDA NASWA PUTRI2024-05-302024-05-302022-03-31https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/260110180078Warfarin merupakan salah satu obat antikoagulan oral dengan indeks terapi sempit sehingga dosis yang dibutuhkan antar individu bervariasi. Selain itu dalam mengonsumsi warfarin harus memodifikasi gaya hidup seperti membatasi aktivitas, makan dan obat-obatan tertentu, karena hal tersebut meningkatkan resiko efek samping warfarin seperti pendarahan. Monitoring kualitas hidup pasien terapi warfarin dapat dilakukan dengan pengecekan nilai INR dan kuesioner tentang kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien yang menggunakan terapi warfarin di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan hubungannya dengan faktor demografi. Penelitian diawali dengan validasi kuesioner Duke Anticoagulant Satisfaction Scale (DASS), pengisian kuesioner oleh responden dan analisis variabel yang signifikan menggunakan metode Chi-square untuk dilakukan analisis faktor risiko dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan kuesioner telah valid dan dari 88 responden sebanyak 52 orang memiliki skor 143,734. Dan didapatkan tingkat pendidikan rendah (OR = 4,916; 95% CI: 1,845 – 13,098), dan usia ≥ 52 tahun (OR = 3,161; 95% CI: 1,213 – 8,242) memiliki risiko lebih tinggi untuk mempunyai skor kualitas hidup 56,266 ≤ x ≤ 143,734.Kualitas HidupWarfarinDASSKUALITAS HIDUP PASIEN TERAPI WARFARIN MENGGUNAKAN DASS (DUKE ANTICOAGULANT SATISFACTION SCALE) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG