Kusnahadi SusantoTidak ada Data DosenZHILAL IKHWANA SHAFA2024-05-222024-05-222023-10-15https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/140710190024Kawasan Darajat merupakan daerah yang memiliki geothermal aktif. Kawasan tersebut berada di kaki Gunung Kendang dan memiliki curah hujan yang tinggi. Curah hujan tinggi seringkali menjadi penyebab longsor di beberapa daerah di kawasan tersebut. Salah satu lokasi kawasan Darajat yang mengalami longsor adalah daerah Cigupakan. Longsor tersebut mengakibatkan kerusakan fasilitas umum dan jalur wisata di kawasan Darajat. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi geologi bawah permukaan di kawasan Cigupakan. Metode yang digunakan adalah resistivitas DC dengan konfigurasi Schlumberger. Hasil interpretasi pada penampang resistivitas menunjukkan bahwa area Cigupakan memiliki tiga jenis lapisan. Lapisan pertama adalah lapisan dengan nilai resistivitas 50-100\Omega m yang merupakan lapisan lapuk. Lapisan kedua berada dipermukaan hingga 80 meter dibawah permukaan dan merupakan zona saturasi tinggi dengan nilai resistivitas 10-30\Omega m yang tersusun oleh lempung. Lapisan ketiga berada di kedalaman 28-86 meter adalah lapisan dengan nilai resistivitas 170-1000\Omega m yang tersusun oleh batuan andesit. Area yang berada diantara lapisan lapuk dan lapisan lempung tersaturasi tinggi, diduga merupakan bidang gelincir. Area tersebut berada pada kedalaman 13 meter yang mengarah ke Timur mengikuti jalur lereng. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa pemicu longsoran di daerah Cigupakan adalah adanya zona saturasi dan bidang gelincir di bawah permukaan yang disebabkan oleh air mengalir serta mineral alterasi yang berasal dari Kawah Manuk maupun Kawah Darajat.LongsorResistivitas-DCkonfigurasi SchlumbergerIdentifikasi Geologi Bawah Permukaan Zona Longsor di Area Geothermal Cigupakan Garut Berdasarkan Data Resistivitas DC Konfigurasi Schlumberger