Ida Ayu Evangelina NurdiatiAvi LavianaRIRI FEBRINA2024-11-192024-11-192021-07-14https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160321170005Pendahuluan : Perawatan ortodonti cekat dengan retraksi gigi anterior rahang atas dapat menyebabkan penurunan tinggi puncak tulang alveolar. Besarnya retraksi empat gigi insisif rahang atas dapat dinilai dengan mengukur sudut I-NA. Kaitan antara besarnya retraksi dengan perubahan tinggi puncak tulang alveolar perlu dievaluasi. Metode : Metode penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif yang melihat hubungan antara perubahan sudut I-NA dengan tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti pada kasus retraksi empat gigi anterior. Sampel pada penelitian ini berjumlah 38 sampel. Pengukuran tinggi puncak tulang alveolar dilakukan pada gambaran radiografi panoramik digital dengan menggunakan software Image J dan plugin dari Preus. Perubahan sudut I-NA didapatkan dari analisis sefalometri metode Steiner pada rekam medik. Hasil : Hasil analisis t-test berpasangan memperlihatkan bahwa tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti pada kasus retraksi empat gigi anterior mengalami perubahan signifikan (p0,05). Simpulan : Tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas mengalami penurunan yang signifikan sesudah perawatan ortodonti pada kasus retraksi empat gigi anterior. Perubahan sudut I-NA tidak berhubungan tinggi puncak tulang alveolar empat gigi insisif rahang atas.tinggi puncak tulang alveolarsudut I-NAsoftware Image JEVALUASI HUBUNGAN PERUBAHAN SUDUT I-NA DENGAN TINGGI PUNCAK TULANG ALVEOLAR EMPAT GIGI INSISIF RAHANG ATAS SESUDAH PERAWATAN ORTODONTI PADA KASUS RETRAKSI EMPAT GIGI ANTERIOR