Efri MardawatiFahmi RizalMAULANA MALIK IBRAHIM2024-05-152024-05-152015https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240310150004Selulosa merupakan senyawa organik yang sangat penting di dunia industri, terutama pada bidang pembuatan kertas, bioplastik, dan produk lain yang berbahan dasar selulosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio bahan baku antara TKKS dan fiber yang paling mendekati dengan standar SNI yang ada. Pembuatan bubur (pulp) dapat dibuat dari bahan baku yang mengandung selulosa seperti kelapa sawit. Rasio bahan baku yang digunakan antara TKKS dan fiber adalah 100 : 0, 75 : 25, 50 : 50, 25 : 75, 0 : 100. Sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan fiber buah sawit. Prosedur yang dilakukan menggunakan metode delignifikasi untuk mengurangi kadar lignin di dalam bahan baku. Kemudian menggunakan metode asetilasi untuk mengganti gugus hidroksil menjadi gugus asetil di dalam glukosa bahan baku. Hasil penelitian menghasilkan bahwa pulp yang berbahan dasar TKKS memiliki kandungan rendemen paling tinggi yaitu 31.82%. Kemudian, sampel dengan rendemen tertinggi kedua yaitu campuran antara kedua bahan dengan rasio TKKS sebesar 50% dan fiber sebesar 50% dengan rendemen sebesar 32.31%. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sampel dengan rendemen tertinggi menghasilkan nilai biodegradabilitas tertinggi. Namun, sampel dengan rendemen terendah menghasilkan kadar asetil paling tinggi.Pulpkadar asetilDerajat substitusiPEMANFAATAN LIMBAH PADAT KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PULP SELULOSA ASETAT