Sefita Aryuti NirmalaTidak ada Data DosenRIZKI NADIYA PUTRI2024-05-222024-05-222019-10-09https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130104150032Pendahuluan : Anemia ibu hamil bergantung pada banyak faktor risiko, misalnya usia ibu, paritas, status sosial-ekonomi dan trimester kehamilan sebagai faktor risiko potensial anemia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil adalah 37,1%. Hasil penelitian Susanti dkk tahun 2017 di Kecamatan Jatinangor, dari 105 ibu hamil dengan pemeriksaan Complete Blood Count (CBC) diperoleh 21,9% ibu mengalami anemia. Tujuan : Mengetahui gambaran status anemia, karakteristik ibu (usia, paritas, pendidikan dan status gizi), kecukupan asupan zat besi, asam folat dan vitamin C dan hubungan antara karakteristik ibu, asupan zat besi, asam folat dan vitamin C dengan status anemia ibu hamil di Kecamatan Jatinangor. Metode: Penelitian ini analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi ibu hamil di kecamatan Jatinangor yang berjumlah 210 orang. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 66 sampel. Pengukuran asupan zat gizi dengan metode food record dalam waktu tiga hari Hasil : Terdapat 31,6,% ibu hamil mengalami anemia, tidak ada hubungan antara usia (p=0,91), paritas (p=0,42), pendidikan (p=0,96), status gizi (0,41), zat besi (0,76), asam folat (0,94) dan vitamin C (0,92) dengan status anemia. Simpulan: Sebanyak 31,6% ibu hamil mengalami anemia, tidak ada hubungan antara karakteristik ibu, asupan zat besi, asam folat dan vitamin C dengan status anemia ibu hamilanemiakarakteristik ibuasupan zat besiHubungan Antara Karakteristik Ibu, Asupan Zat Besi, Asam Folat dan Vitamin C dengan Status Anemia Ibu Hamil di Kecamatan Jatinangor Tahun 2018