Afiat BerbudiEndang Yuni SetyowatiSHAFIA KHAIRANI2024-05-202024-05-202022-09-05https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130130190020Malaria merupakan penyakit yang ditularkan melalui vektor dan tetap menjadi salah satu penyakit menular di daerah tropis di seluruh dunia, terutama karena tidak adanya vaksin yang efektif, dan munculnya resistensi Plasmodium terhadap obat antimalaria yang tersedia. Hal ini menjadi tantangan utama dalam pemberantasan malaria. Strategi alternatif dapat diterapkan untuk menggabungkan senyawa yang ada (memiliki aktivitas antimalaria) yang menunjukkan aktivitas multitahap melawan parasit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kombinasi curcumin dan piperine sebagai profilaksis malaria pada mencit yang diinfeksi Plasmodium berghei ANKA. Penelitian eksperimental in vivo ini dilakukan di Laboratorium in vivo Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Padjadjaran (RSHP UNPAD) pada Januari 2021-Januari 2022 menggunakan metode Peters (uji profilaksis). Empat puluh dua ekor mencit dibagi secara acak menjadi 6 kelompok (n=7). Kelompok I (kelompok normal) diberi aquadest, Kelompok II (kontrol negatif) diberi 0,2 ml DMSO, Kelompok III (kontrol positif) diberi obat anti-malaria (Artesunate 5mg/kgbb) (ART), Kelompok IV, V, dan VI masing-masing diberi curcumin 300mg/kgbb (CUR), curcumin 300mg/kgbb dan piperine 20mg/kgbb (CUR+PIP), dan piperine 20mg/kgbb (PIP). Seluruh sediaan diberikan selama 4 hari berturut-turut dan pada hari ke-5 diinokulasikan 0,2ml sel darah merah yang berisi 1x106 Plasmodium berghei ANKA. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase parasitemia, gejala klinis, tingkat kelangsungan hidup, analisis biokimia serum, beban parasit di hepar, gambaran histopatologi hepar dan ekspresi CD68 Sel Kupffer di Hepar. Hasil penelitian ini menunjukkan kombinasi curcumin dan piperine mampu menghambat pertumbuhan parasit sebesar 77,94% dan puncak parasitemia dicapai pada hari ke-14. Hal ini sejalan dengan keterlambatan timbulnya gejala klinis serta tingkat kelangsungan hidup yang lebih lama secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif. Selain itu, beban parasit yang rendah di hepar dan perubahan histopatologis hepar yang ringan, menunjukkan bahwa kombinasi tersebut menghasilkan efek sinergis dan aditif. Pemberian kombinasi curcumin dan piperine pada mencit yang diinfeksi Plasmodium berghei ANKA memiliki potensi sebagai sediaan profilaksis.CurcuminPiperineaktivitas profilaksisPOTENSI KOMBINASI CURCUMIN DAN PIPERINE SEBAGAI PROFILAKSIS MALARIA PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei ANKA