Herman SusantoTita Husnitawati MadjidNOVITA DEWI PRAMANIK2024-05-202024-05-202017-09-19https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/131020150025Seksualitas dalam kehidupan wanita merupakan fenomena multidimensi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kehamilan dan masa setelah persalinan dapat mengganggu kehidupan seksual wanita karena terjadi perubahan signifikan dalam hal fisik, hormonal, psikologis, sosial dan kultural. Jika terjadi masalah seksual pada masa ini, selain berdampak pada kehidupan wanita, juga dikhawatirkan menimbulkan masalah kesehatan seksual pada pasangan. Latihan otot dasar panggul yang merupakan latihan penguatan isometrik terhadap otot-otot dasar panggul, terutama otot pubokoksigeal adalah alternatif untuk menguatkan otot dasar panggul dan diperkirakan dapat membantu wanita dalam meningkatkan kualitas hubungan seksual. Salah satu elemen terpenting untuk dibangun dalam menuju kehidupan seksual yang lebih baik adalah komunikasi seksual dengan pasangan, seperti melakukan sexual self-disclosure (SSD) dan komunikasi yang terbuka mengenai seks dengan pasangan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh latihan otot dasar panggul dan komunikasi seksual terhadap dimensi-dimensi hubungan seksual ibu pascasalin. Desain penelitian menggunakan metode campuran concurrent embedded dengan sampel ibu pascasalin di wilayah kecamatan Sukajadi kota Bandung yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Pengambilan data dilakukan selama 6 minggu, dengan 3 kali posttest (hari ke-14, 28, dan 32). Data pengaruh latihan otot dasar panggul diambil dengan kuesioner Female Sexual Function Index dan wawancara mendalam, sedangkan pengaruh komunikasi seksual diambil dengan wawancara mendalam. Analisis bivariabel menggunakan Uji Fisher, Shapiro-Wilk, Friedman dan Mann-whitney, sedangkan data kualitatif dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil analisis kuantitatif menunjukkan kelompok intervensi mengalami peningkatan skor hasrat seksual pada 3 kali periode waktu (p<0.05), terjadi penurunan skor gairah seksual, lubrikasi, orgasme dan nyeri saat posttest 1 dan mengalami peningkatan skor pada posttest 2 dan 3 (p<0.05). Tidak terjadi perubahan skor untuk kepuasan seksual saat posttest 1 dan meningkat saat posttest 2 dan 3 (p<0.05), sedangkan pada kelompok kontrol, semua dimensi hubungan seksual mengalami peningkatan skor pada 3 kali periode waktu (p<0.05). Terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok pada dimensi nyeri saat posttest 1 dan dimensi hasrat seksual saat posttest 2 (p<0.05). Hasil analisis kualitatif menunjukkan pada setiap periode waktu, kedua kelompok mengalami peningkatan pada semua dimensi hubungan seksual setelah melakukan latihan otot dasar panggul. Komunikasi seksual yang dilakukan oleh kelompok intervensi memberikan kepuasan diri yang lebih melengkapi kepuasan seksual dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kombinasi latihan otot dasar panggul dan komunikasi seksual memberikan pengaruh positif terhadap hubungan seksual ibu pascasalin dibandingkan dengan latihan otot dasar panggul saja. Kata kunci: Hubungan seksual ibu pascasalin, latihan otot dasar panggul, komunikasi seksual.hubungan seksual ibu pascasalinlatihan otot dasar panggulkomunikasi seksualPENGARUH KOMBINASI LATIHAN OTOT DASAR PANGGUL DAN KOMUNIKASI SEKSUAL TERHADAP HUBUNGAN SEKSUALIBU PASCASALIN