Kuswarini KusnoTidak ada Data DosenLINDA WULANDARI2024-05-172024-05-172016-04-15https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150610110061PHBM adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan. Salah satu desa yang melaksanakan program tersebut yaitu Desa Jatimunggul. Dalam pelaksanaannya mengalami kendala karena pihak masyarakat desa sekitar hutan tidak setuju dengan adanya pengambilalihan kekuasaan pengelolaan hutan oleh pihak Perhutani. Akibatnya petani melakukan protes mengenai lahan hutan yang dianggap sebagai lahan milikinya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan usahatani padi gogo. Desain penelitian adalah kualitatif didukung data kuantitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan budidaya padi gogo pada Program PHBM di Desa Jatimunggul masih menggunakan alat-alat pertanian yang sederhana. Pengadaan modal dimana 20% petani menggunakan modal sendiri dan 80% petani menggunakan modal dari tengkulak. Proses perencanaan lokasi dan komoditas melibatkan Perhutani. Pemasaran hasil produk usahatani padi gogo melibatkan tengkulak. Rata-rata penerimaan petani padi gogo per hektar per musim tanam per tahun yaitu Rp. 23.800.333 sedangkan pendapatan yaitu Rp. 9.402.985 dengan rata-rata produktivitas 3.543 kg/ha. Rata-rata biaya total yang dikeluarkan petani yaitu Rp. 15.112.352 yang terdiri dari biaya variabel Rp. 14.480.450 dan biaya tetap Rp. 631.902. Jika dibandingkan dengan data sekunder penerimaan padi gogo di Desa Sukasari Kabupaten Subang tahun 2014 maka penerimaan padi gogo di Desa Jatimunggul lebih besar Rp. 10.710.333 atau berbeda sebesar 45% dibandingkan penerimaan Desa Sukasari. Program PHBM selain memberikan manfaat ekonomi juga manfaat sosial berupa penyediaan lapangan pekerjaan.phbmkeragaanusahataniKeragaan Usahatani Padi Gogo Pada Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Indramayu