Sandra MegantaraIyan SopyanRANIA TALINTA LAYYAREZA2024-05-302024-05-302022-06-05https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/260110180088Karvedilol merupakan obat golongan beta-adrenergik bloker dan alpha-1 secara non selektif yang digunakan untuk mengatasi hipertensi dan gagal jantung iskemik ringan hingga berat yang termasuk ke dalam obat golongan BCS kelas II dengan kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan karvedilol melalui pembentukan multikomponen kristal. Metode yang dilakukan pada penelitian ini meliputi skrining koformer secara in silico, pembuatan multikomponen kristal dengan metode solvent evaporation menggunakan koformer asam benzoat, isonikotinamid, serta sakarin dengan perbandingan mol 1:1, 1:2, dan 2:1untuk setiap koformer, uji kelarutan jenuh, uji disolusi intrinsik, dan karakterisasi yang terdiri dari pemeriksaan spektrum IR, PXRD, dan DSC. Hasil skrining koformer secara in silico menunjukkan adanya interaksi non kovalen antara karvedilol dengan setiap koformer dimana interaksi terbaik terjadi pada karvedilol dengan isonikotinamid meliputi ikatan hidrogen dan π-π stacking dengan afinitas ikatan -2,5 kkal/mol. Berdasarkan hasil pembuatan multikomponen kristal, didapati padatan yang kering pada multikomponen kristal CVD:Asam benzoat dan CVD:Isonikotinamid di setiap perbandingan mol. Hasil uji kelarutan jenuh menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan karvedilol murni yaitu 2,460 mg/L dimana peningkatan kelarutan tertinggi terjadi pada CVD:asam benzoat (1:2) yaitu 56,91 kali (140 mg/L) , CVD:isonikotinamid (1:2) yaitu 41,26 kali (101,5 mg/L), dan CVD:sakarin (1:2) yaitu 24,39 kali (60 mg/L) dibandingkan dengan perbandingan mol lainnya sehingga dilanjutkan ke tahap evaluasi uji disolusi. Hasil profil disolusi yang diperoleh yaitu 33,115% pada karvedilol murni, 99,484% pada CVD:isonikotinamid (1:2), 93,422% pada CVD:asam benzoat (1:2), dan 42,265% CVD:sakarin (1:1). Hasil karakterisasi yang meliputi terjadinya pergeseran puncak pada spektrum IR, pola termogram dari hasil DSC yang berbeda, dan terdapat puncak baru pada difraktogram dari hasil XRD multikomponen kristal menunjukkan adanya pembentukan fasa padat baru bila dibandingkan dengan karvedilol murni. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pembentukan multikomponen kristal dapat meningkatkan kelarutan dan laju disolusi karvedilol dan semua karakterisasi menunjukkan adanya interaksi antara karvedilol dengan isonikotinamid dan terbentuknya fasa padat baru.Multikomponen kristalKarvedilolKoformerPENINGKATAN KELARUTAN KARVEDILOL DENGAN TEKNIK MULTIKOMPONEN KRISTAL MENGGUNAKAN KOFORMER ASAM BENZOAT, ISONIKOTINAMID, DAN SAKARIN