Deasy Silvya SariArfin SudirmanYUSUF FADILLAH TIRTA KUSUMAH2024-06-042024-06-042023-03-15https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/170820200505Kemajuan teknologi dan informasi memicu arus produksi manufaktur menjadi sangat cepat dan makin produktif. Kosekuensi logis dari sistem produksi yang maju seperti produktivitas laba dan barang serta otomasi kerja menghasilkan apa yang disebut sebagai Jaringan Produksi Global, sebutan lain dari Rantai Pasok Global. Munculnya fenomena tersebut, penulis bertujuan untuk meneliti tentang Jaringan Produksi Global industri Fast Fashion terhadap buruh di PT Kahatex menggunakan perspektif kritis. Penulis menggunakan teori dari Immanuel Wallerstein dalam melihat struktur kelas di tataran internasional serta memakai konsep nilai dari Marx untuk menganalisis hubungan produksi serta proses kerja. Metode penelitian yang dipakai yakni Kualitatif dengan menggunakan studi kasus sebagai turunannya. Pemilihan serta pengambilan data diambil lewat FGD (Forum Group Discussion) serta wawancara dengan teknik Non Probability. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terjadi degradasi kelas dalam struktur kelas di tataran internasional serta buruh di PT Kahatex mengalami eksploitasi lewat jejaring yang disebut Offshoring dan Arm Length Contract.BuruhJaringan Produksi GlobalFast FashionEKSPANSI KAPITAL INDUSTRI FAST FASHION MELALUI JARINGAN PRODUKSI GLOBAL PERUSAHAAN MULTINASIONAL TERHADAP EKSPLOITASI BURUH DI INDONESIA: STUDI KASUS PT. KAHATEX