Nana SulaksanaNana SulaksanaANDIS PRISWANTORO2024-05-162024-05-162022-10-07https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/251020180504Penerapan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) model pengelolaan konvensional yang bersifat top down, sentralistik di tingkat desa seringkali dapat memicu kegagalan berlanjutnya pengelolaan DAS. Sejak 2018 program percepatan pengendalian sungai Citarum Harum dengan targetnya adalah penanganan lahan kritis kearah konservasi. Penanganan lahan scara berkelanjutan mendorong paradigma baru dengan pengelolaan sumber daya alam partisipatif melalui community based natural resources management (CBNRM). Penelitian ini dilakukan di DAS Hulu Citarum, tepatnya di Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Tujuan penelitian adalah (1)mengetahui aktivitas/fungsi peran pihak luar/stakeholder, (2) mengetahui model pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat saat ini dengan aspek CBNRM dan (3)menyusun usulan model implementasi yang berkelanjutan. Langkah penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, tahap I yaitu pengamatan lahan, kegiatan petani pengelola dan tahap II wawancara pakar/ahli ditingkat kebijakan untuk arahan AHP. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian campuran (Mixed methods) dengan strategi embedded konkuren, yaitu mengkombinasikan penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif untuk memahami, mengalisis proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian serta keterlibatan stakeholder lainnya. Metode kuantitatif untuk menganalisis kelayakan investasi tanaman konservasi, analisis kesesuain lahan. Selain itu, analisis AHP untuk menentukan arahan model pengelolaan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas/peran stakeholder hasil identifikasi terdapat beberapa tingkatan yaitu: (a) tingkat konstitusi, (b)tingkat pilihan kolektif dan (c)tingkat operasional. CBNRM berbasis AHP (Analytical Hierarchy Process) di Desa Cikembang mampu berkontribusi positif pemberdayaan masyarakat dan konservasi sumber daya alam pada lima aspek dari enam aspek CBNRM, yaitu keadilan, pemberdayaan, resolusi konflik, pengetahuan dan kesadaran, serta perlindungan keanekaragaman hayati. Kemudian nilai rating alternatif penggunaan lahan oleh responden/pakar yaitu untuk kayu karena seiring dengan program percepatan penanggulangan lahan kritis. Penanganan lahan tersebut dengan sistem tanam MPTS (Multi Puporse Tree Spesies) dalam satu lahan ditanami 3(tiga) jenis tanaman: keras, sayuran dan buah-buahan). Hasil analisis menunjukkan budidaya kopi, alpukat dengan tegakan tanaman kayu putih, mampu menjadi tanaman konservasi penahan erosi dan atau run off dengan teknik pola tanam. Salain itu, tanaman tersebut memiliki nilai tambah ekonomi petani dengan masa yang cukup panjang (10-15 tahun), sehingga keberlanjutan pengelolaan Sub DAS di Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung berbasis masyarakat dapat tercapai.Sub DAS Citarum Huluberbasis masyarakattanaman konservasiModel Pengelolaan Berkelanjutan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat dalam Upaya Konservasi Sud Daerah Aliran Sungai Hulu Citarum