Pipit PitriyanMohamad FahmiACHMAD AWALUDDIN2024-06-212024-06-212017-02-10https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/120720150016Dewasa ini, perempuan tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tuntutan sosial dan ekonomi mendorong perempuan mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarga. Persentase angkatan kerja perempuan di Indonesia mengalami trend peningkatan dari tahun 2004 sampai tahun 2014, trend peningkatan ini juga berpengaruh pada peningkatan jumlah ibu yang bekerja. Pada sisi lain, trend ini tentunya juga berpengaruh pada pendidikan anak, khususnya pada kemungkinan terjadi kesenjangan pendidikan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ibu yang bekerja dapat mempengaruhi kesenjangan pendidikan anak-anaknya. Selain itu, penelitian ini juga mencoba mengetahui apakah faktor lainnya dari ibu, internal anak dan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan data Susenas tahun 2014, setelah melakukan pengecekan dan screening data, diperoleh jumlah sampel 109.417 individu dengan analisis data menggunakan regresi Ordinary Least Square (OLS). Berdasarkan nilai koefisien, tingkat kesenjangan pendidikan anak yang memiliki ibu yang bekerja lebih kecil 0,0269. Memiliki ibu yang menikah, anak perempuan, anak yang sehat, anak yang memperoleh beasiswa dan raskin, serta anak yang tinggal di perkotaan memiliki tingkat kesenjangan pendidikan lebih kecil. Peningkatan pendidikan ibu, penambahan jumlah orang dewasa atau kakek nenek yang tidak bekerja dalam satu rumah tangga dan penambahan pendapatan akan menurunkan kesenjangan pendidikan. Sedangkan penambahan jumlah anak dalam satu rumah tangga akan meningkatkan kesenjangan pendidikan anak.Ibu BekerjaKesenjangan Pendidikan AnakSusenasIbu Bekerja dan Kesenjangan Pendidikan Anak