Raden Tantry MaulinaEndang SjamsudinNADYA KHAMILA2024-06-062024-06-062022-10-13https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160121180001Pendahuluan: Nyeri inflamasi merupakan konsekuensi yang lazim dikeluhkan oleh pasien celah bibir atau langit-langit pasca tindakan pembedahan labioplasti atau palatoplasti. Sebagai bahan alam dengan efek analgesik dan anti inflamasi, kurkumin diperkirakan dapat mengurangi nyeri karena inflamasi pasca tindakan pembedahan, sedangkan piperine diketahui dapat meningkatkan efektivitas kurkumin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas patch kurkumin mengandung piperine dan tanpa piperine dalam mengatasi nyeri inflamasi pasca pembedahan berdasarkan skor skala Face, Leg, Activity, Cry, and Consolability (FLACC) dan kadar Prostaglandin E2 (PGE2) saliva. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode uji acak terkontrol pada 50 pasien anak (30 laki-laki; 20 perempuan) yang telah menjalani tindakan labioplasti atau palatoplasti di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran (RSGM Unpad). Pasien dimasukkan secara acak ke dalam salah satu kelompok, kelompok patch kurkumin tanpa piperine atau kelompok patch kurkumin dengan piperine. Pengukuran skor FLACC dan kadar PGE2 saliva dilakukan dalam dua waktu pengukuran. Data selanjutnya dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil: Hasil analisis data penelitian memperlihatkan adanya penurunan nyeri yang ditandai dengan penurunan skor FLACC (p<0,01) yang bermakna pada kedua kelompok. Meskipun demikian, tidak terdapat penurunan kadar PGE2 saliva yang bermakna secara statistik. Perbandingan nilai rerata antar kelompok menunjukkan penurunan PGE2 lebih baik pada kelompok patch kurkumin tanpa piperin. Kesimpulan: Penggunaan patch kurkumin, dengan penambahan piperine maupun tidak, memberikan pengaruh dalam penurunan intensitas nyeri pada pasien pasca tindakan labioplasti atau palatoplasti.LabioplastiPalatoplastiNyeri orofasialEFEKTIVITAS PATCH KURKUMIN DAN PATCH KURKUMIN MENGANDUNG PIPERIN TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI OROFASIAL AKUT BERDASARKAN SKORING SKALA FACE, LEG, ACTIVITY, CRY, AND CONSOLABILITY (FLACC) DAN