Abdul HamidIndra SarathanMEILIA PUTRI UTARI2024-07-292024-07-292022-08-17https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/180110170016Penelitian ini membahas jenis karya sastra yaitu puisi bergaya sindiran dalam humor berpadu satire, berbentuk ironi dan sinisme. Salah satu humor yang terdapat pada puisi tersebut didominasi dengan humor tragedi dan romantisisme. Satire menurut Gorys Keraf (2001: 144) mengacu pada ironi yang tidak mesti menafsirkan kalimat, melainkan diturunkan dari sebuah penjelasan yang panjang. Berdasarkan uraian di atas, peneliti memilih judul “Ungkapan Satire dalam Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Karya Joko Pinurbo: Kajian Stilistika”. Pada kesempatan ini, peneliti akan memfokuskan diri untuk menganalisis puisi yang mengandung satire bentuk ironi dan sinisme, dengan hanya memilih 30 puisi untuk dianalisis. Terdapat 14 data dalam kaleng 1 yaitu, “Malam Minggu di Angkringan”, “Senin Pagi”, “Wawancara Kerja”, “Gajian”, “Demokrasi”, “Pesta”, “Buku Hantu”, “Kakus”, “Bonus”, “Menunggu Kamar Kosong di Rumah Sakit”, “Markipul”, “Doa Orang Sibuk Yang 24 Jam Sehari Berkantor di Ponselnya”, “Fotoku Abadi”, dan “Malam Virtual”; 5 data dalam kaleng 2 yaitu, “Kamar Kecil”, “Mata Buku”, “Patah Hati”, “Jalan Buntu”, dan “Ninabobok”; 3 data dalam kaleng 3 yaitu, “Obat Minnah”, “Uang Minnah”, dan “Gadis Minnah”; dan terakhir 8 data dalam kaleng 4 yaitu, “Perjamuan Khong Guan”, “Bingkisan Khong Guan”, “Keluarga Khong Guan”. “Simbah Khong Guan”, “Tidur Khong Guan”, “Hujan Khong Guan”, “Mudik Khong Guan” dan “Hati Khong Guan”. Ketiga puluh puisi tersebut mengandung gaya bahasa satire bentuk ironi dan sinisme yang mampu merefleksikan “keganjilan” kehidupan saat ini dengan kehadiran puitika kritik. Makna dari ironi yakni sindiran halus yang menyatakan makna berlainan, sedangkan sinisme yaitu sindiran bentuk kesangsian mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif.SatireIroniSinismeUngkapan Satire dalam Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Karya Joko Pinurbo: Kajian Stilistika