Anne NurainiErni SuminarMIA MUNGGARANI2024-05-152024-05-152017-05-16https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150510130023Perbanyakan tanaman kentang secara konvensional dengan menggunakan ubi secara terus menerus dapat menurunkan kualitas dan hasil karena infeksi virus yang menumpuk dalam ubi. Metode perbanyakan yang digunakan untuk menghasilkan bibit dalam jumlah yang banyak, memiliki kualitas baik, bebas virus, dan waktu perbanyakan yang lebih cepat yaitu kultur meristem. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan konsentrasi sitokinin yang memberikan hasil terbaik terhadap multiplikasi tunas meriklon kentang varietas Jala Ipam secara in vitro. Percobaan dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, yang berlangsung dari bulan November 2016 sampai Februari 2017. Bahan tanam yang digunakan adalah eksplan meristem interkalar dari kentang varietas Jala Ipam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 13 perlakuan dan 4 ulangan. Media yang digunakan adalah Murashige dan Skoog (MS) dengan penambahan berbagai jenis sitokinin Benzyl Amino Purine (BAP), Thidiazuron (TDZ), 2-Isopenteniladenina (2-iP), dan Zeatin dengan konsentrasi 0.0; 1.0; 1.5; dan 2.0 mg L-1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh jenis dan konsentrasi sitokinin yang berbeda terhadap multiplikasi tunas meriklon kentang varietas Jala Ipam. Perlakuan MS ditambah sitokinin jenis 2-iP 1.5 mg L-1 merupakan perlakuan terbaik terhadap multiplikasi tunas meriklon kentang varietas Jala Ipam pada peubah jumlah daun, jumlah buku, dan jumlah cabang.MeriklonMultiplikasiSitokininMultiplikasi Tunas Meriklon Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Jala Ipam pada Berbagai Jenis dan Konsentrasi Sitokinin secara In Vitro