Nenden Nur Asriyani MaryamWindy RakhmawatiPUTRI RHAMELANI2024-06-132024-06-132023-03-20https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220310190017Pendahuluan: Selama pandemi COVID-19 di Jawa Barat, terdapat penurunan angka kunjungan dan perpanjangan perawatan TB anak terutama di RSUD Al-Ihsan akibat kurangnya perilaku pencarian pelayanan kesehatan dari orang tua. Salah satu faktor predisposisi utama dari perilaku tersebut adalah pengetahuan. Peningkatan pengetahuan menjadi dasar pembentukan perilaku. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan orang tua terhadap TB anak selama pandemi COVID-19 di RSUD Al-Ihsan. Metode: Rancangan penelitian korelasional dengan pendekatan retrospective. Populasi penelitian adalah 156 orang tua dengan anak penderita TB usia 0-14 tahun di rawat jalan Poli Anak RSUD Al-Ihsan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 51 orang. Kuesioner yang digunakan diadaptasi dari survei yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) serta dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Uji statistik penelitian ini digunakan uji Rank Spearman. Hasil: Hasil analisis dari total skor pengetahuan orang tua terkait TB anak didapatkan 37 dari 51 responden (72,5 persen) memiliki pengetahuan baik dan 14 dari 51 responden (27,5 persen) memiliki pengetahuan buruk serta 47 dari 51 responden (92,2 persen) termasuk kategori modern health seeking behavior dan 4 dari 51 responden (7,8 persen) termasuk kategori self medication or self treatment yang menunjukkan relasi antara pengetahuan dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan orang tua terhadap TB anak (p = 0,026 < α = 0,05; Koef. Korelasi = 0,311). Simpulan: Terdapat hubungan positif dengan kekuatan korelasi rendah antara pengetahuan dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan orang tua terhadap TB anak di RSUD Al-Ihsan.AnakOrang TuaPengetahuanPengetahuan dan Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan Orang Tua terhadap Tuberkulosis Anak selama Pandemi COVID-19