Nenet SusniahtiFitri WidiantiniADAM FAUZAN2024-05-152024-05-152016-10-18https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150510110039Penyakit Jamur Akar Putih (JAP) yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus lignosus merupakan penyakit utama yang dapat menyebabkan penurunan produksi pada tanaman karet dan tanaman cengkeh. Pengendalian yang bersifat aman dan ramah lingkungan merupakan salah satu solusi untuk mengendalikan penyakit JAP. Salah satunya adalah dengan menggunakan agens pengendali hayati Trichoderma sp. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan formula APH Trichoderma sp. dalam zeolit untuk menekan pertumbuhan jamur R. lignosus. Percobaan dilakukan pada bulan September 2015 sampai dengan Januari 2016 di Laboratorium Fitopatologi dan Rumah Kaca Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Percobaan ini dilakukan secara in vivo yang terdiri dari 5 perlakuan dosis formula APH Trichoderma sp. yaitu kontrol, 1:50, 1:40, 1:30 dan 1:20 yang dicampur dengan media kompos. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menghitung persentase kolonisasi JAP pada akar sekunder/lateral tanaman cengkeh. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian formula Trichoderma sp. berbahan pembawa zeolit mampu menekan penyakit JAP pada tanaman cengkeh dengan penekanan penyakit tertinggi sebesar 20,1% pada dosis 1:20. Luas kolonisasi jamur R. lignosus pada akar sekunder/lateral tanaman cengkeh lebih tinggi pada perlakuan kontrol tanpa APH dan kolonisasi yang rendah hanya terjadi pada perlakuan APH 1:50. Bahan pembawa zeolit diketahui memiliki peran untuk mempertahankan daya simpan APH Trichoderma sp.Agen Pengendali HayatiTrichoderma sp.Jamur Akar PutihPengaruh Dosis Aplikasi Agen Pengendali Hayati Trichoderma sp. terhadap Jamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus (klotzch) Imazeki)