Sri Yusnita Irda SariGuswan WiwahaTANTAN GUMILAR2024-05-202024-05-202021-07-19https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130920180010Air merupakan sumber daya alam yang harus ada bagi kehidupan dibuktikan dengan keberadaan air dalam tubuh manusia yang kurang lebih terdiri dari 70% air. Data Susenas 2013 menunjukkan bahwa untuk akses air minum yang aman, Indonesia baru mencapai 67,73%. Saat ini untuk mendapatkan air yang sesuai dengan standar sulit didapatkan karena sudah banyak air yang tercemar oleh bebagai macam limbah dari kegiatan manusia. Data menunjukkan pada tahun 2018 Universitas Padjadjaran memiliki 32.481 mahasiswa, yang pada aktivitas kesehariannya di kampus membutuhkan air minum yang tidak sedikit. Upaya untuk memenuhi kebutuhan air minum dengan kuantitas dan kualitas yang memadai dilakukan oleh Universitas Padjadjaran melalui program Keran Air Siap Minum (KASM) Jalatista. Hasil survei yang dilakukan oleh BEM Kema Unpad pada tahun 2018 ditemukan masih banyaknya mahasiswa yang belum pernah menggunakan KASM Jalatista sekitar 41,8%. Evaluasi program dilakukan untuk memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang lebih terfokus pada kegiatan yang sedang dilaksanakan dan dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi berdasarkan indikator-indikator tertentu. Penelitian ini bermaksud untuk mengevaluasi pelaksanaan program KASM Jalatista di Universitas Padjadjaran yaitu dengan model CIPP (context, input, process, product). Penelitian ini bersifat mixed methods dengan strategi sequential explanatory. Tahap pertama yaitu tahap kuantitatif dengan melakukan survey kepada 430 mahasiswa dan menguji kualitas mikrobiologi air minum KASM Jalatista yang berada di 10 titik (20 sampel air). Tahap kedua mendalami hasil penelitian kuantitatif yaitu menggunakan pendekatan kualitatif, dengan cara melakukan wawancara mendalam kepada 2 orang pihak pengelola KASM Jalatista. Hasil penelitian menunjukan aspek konteks pelaksanaan program KASM Jalatista dapat dikatakan berjalan cukup baik. Aspek masukkan perlu adanya peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan sarana supaya program KASM Jalatista dapat berjalan lebih baik. Aspek proses pelaksanaan sosialisasi yang telah dilakukan oleh pihak pengelola kurang optimal dan kurang disiplinnya pegawai untuk melakukan monitoring. Aspek produk mahasiswa yang pernah menggunakan fasilitas KASM Jalatista 52,8% (IK 95% : 48,1% – 57,5 %), jika dibandingkan dengan survey sebelumnya pada tahun 2019 ada kenaikan pengguna sebanyak 11%. Selanjutnya, kualitas air minum masih belum layak minum pada 6 sample dari total 20 sample yang ada, dan tingkat kepercayaan pengguna masih ditemukan kurang baik. Program KASM Jalatista harus mendapatkan perhatian besar pada aspek pemeliharaan untuk meningkatkan kualitas air minum yang dihasilkan pada semua titik.Penelitian metode campuranevaluasi programkualitas mikrobilogi air minumEVALUASI PROGRAM KASM (KERAN AIR SIAP MINUM) JALATISTA DI LINGKUNGAN MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN