Ida Ayu Evangelina NurdiatiEndah MardiatiGRACE AUDREY WIDIYANTI2024-11-192024-11-192023-01-04https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160321180001Pendahuluan: Beberapa teknik retraksi gigi anterior digunakan dalam perawatan ortodonti. Retraksi dua tahap dan retraksi en masse adalah dua teknik yang paling sering digunakan. Kontrol penjangkaran menentukan keberhasilan perawatan ortodontik. Metode tambahan penjangkaran dapat menggunakan berbagai alat seperti: transpalatal arch, headgear, elastik intermaksila, atau melibatkan gigi molar kedua. Temporary anchorage devices (TAD) merupakan metode alternatif untuk kontrol penjangkaran. Pilihan salah satu dari teknik retraksi bergantung pada pengetahuan, pengalaman dan preferensi ortodontis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi ortodontis di kota Bandung terhadap prosedur retraksi gigi anterior. Metode: Survey cross sectional dilakukan dengan menyebarkan link Google Form berisi informed consent dan kuesioner yang terdiri dari 27 pertanyaan ke ortodontis di kota Bandung yang dipilih secara acak, kemudian dianalisis statistik secara deskriptif. Hasil: Penelitian melibatkan 41 ortodontis di kota Bandung. Teknik retraksi dua tahap menjadi preferensi ortodontis di kota Bandung saat melakukan retraksi gigi anterior baik pada rahang atas dan rahang bawah dengan perbedaan yang cukup signifikan. Penggunaan TAD masih belum terlalu populer tetapi retraksi en masse satu tahap dengan TAD dianggap sebagai teknik retraksi yang paling jarang menyebabkan kehilangan penjangkaran dan paling efektif dalam efisiensi waktu oleh ortodontis di kota Bandung. Simpulan: Teknik retraksi gigi anterior pada rahang atas dan rahang bawah yang menjadi preferensi ortodontis di kota Bandung adalah retraksi dua tahap, diikuti oleh retraksi en masse satu tahap tanpa TAD dan retraksi en masse satu tahap dengan TAD.Preferensi ortodontisretraksi gigi anteriortemporary anchorage devicesPreferensi Ortodontis di Kota Bandung terhadap Prosedur Retraksi Gigi Anterior pada Perawatan Ortodonti (Penggunaan Temporary Anchorage Devices, Teknik Konvensional)