Efri MardawatiDevi Maulida RahmahERIN NUR FITRIANI2024-05-152024-05-152019-04-18https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240310150046Bawang putih telah dikenal memiliki banyak manfaat sebagai antibakteri dan antiseptik hal tersebut berkaitan erat dengan kandungan senyawa organosulfur yang terkandung didalamnya. Bawang putih memiliki potensi sebagai obat diabetes, hipertensi dan sebagai antioksidan dengan potensi kandungan senyawa bioaktif yang terkandung didalamnya seperti polifenol dan flavonoid. Bawang hitam dapat diproduksi dengan perlakuan panas selama 1 bulan pada temperatur 60-80o C dengan kondisi kelembaban yang terkontrol tanpa tambahan zat aditif. Terdapat reaksi yang terjadi selama pemanasan yang disebut reaksi Maillard yang memberikan kontribusi nyata terhadap perubahan aroma, rasa, warna serta potensi aktivitas antioksidan pada bawang putih.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu pemanasan yang tepat untuk menghasilkan produk black garlic menggunakan alat electric rice cooker yang memiliki karakterisitik sifat fisiko kimia yang baik dan kandungan komponen bioaktif serta aktivitas antioksidan yang tinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan metode rancangan acak lengkap yang dianalisis dengan one way ANOVA dan uji lanjutan Duncan dengan alat bantu SPSS versi 25.0. Kadar air terbaik didapatkan pada sampel yang dipanaskan selama 22 hari dengan kadar sebesar 42.5%, Kadar total fenolik tertinggi didapatkan pada sampel yang dipanaskan selama 18 hari dengan kandungan sebesar 14.23 mg/g, hal yang sama juga terjadi pada kadar tofal flavonoid tertinggi dengan kandungan sebesar 10.83 mg/g. Berdasarakan nilai IC50 Aktivitas Antioksidan tertinggi didapatkan pada blak garlic yang dipanaskan selama 22 hari dengan nilai IC50 sebesar 320.02 ppm.AntioksidanBawang HitamBlack GarlicPengaruh Lama Waktu Pemanasan Terhadap Perubahan Fisiko Kimia, Senyawa Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Pada Bawang Hitam (Black Garlic)