Rr. Nenny NurlaenyEmma Trinurani SofyanSHERLY TARKHIMA LAILI2024-05-162024-05-162021-10-06https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150510170042Tanaman kedelai tergolong tanaman yang peka terhadap kekeringan, sehingga membutuhkan air yang optimal untuk pertumbuhannya. Pengaplikasian pupuk Kalium seringkali meninggalkan residu K untuk pertanaman selanjutnya. Oleh karena itu, pemanfaatan residu pupuk K yang disertai dengan pemberian persentase air tersedia merupakan tujuan utama penelitian untuk mengetahui pengaruhnya terhadap komponen pertumbuhan, kandungan bahan organik, kadar air tanah, dan komponen hasil pada tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020 hingga Mei 2021 di Rumah Plastik Laboratorium Kultur Terkendali, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dan korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan keeratan antar parameter. Percobaan terdiri dari dua faktor, faktor pertama adalah residu pupuk KCl yang ada di dalam tanah sebelumnya, terdiri dari empat taraf (kontrol, residu dari 1x, 1¼x, dan 1½x dosis rekomendasi). Faktor ke dua adalah persentase air tersedia yang terdiri dari empat taraf (100%, 80%, 60% dan 40% air tersedia). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan 1x dosis rekomendasi pupuk KCl dengan 100% air tersedia menunjukkan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman usia 2 dan 4 Minggu Setelah Tanam (MST), polong isi dan bobot 100 biji. Interaksi perlakuan residu dari 1¼x dosis pupuk KCl rekomendasi dengan 100% air tersedia berpengaruh nyata terhadap jumlah daun trifoliate 6 MST, bobot segar tanaman, kadar air, dan polong hampa, sedangkan pada 80% air tersedia menunjukkan perlakuan terbaik terhadap jumlah daun trifoliate 4 MST. Interaksi perlakuan 1½x dosis pupuk KCl rekomendasi dengan 100% air tersedia memberikan pengaruh nyata terhadap bobot kering tanaman, sedangkan pada 80% air tersedia memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman 6 MST. Bahan organik dan jumlah daun trifoliate 2 MST tidak dipengaruhi oleh interaksi perlakuan residu pupuk KCl dan persentase air tersedia. Perlakuan residu pupuk KCl pada berbagai taraf, efektif dalam menunjang hasil tanaman kedelai dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Tinggi tanaman dengan bobot segar berkorelasi positif (R2 = 0,42), demikian juga bobot segar dengan bobot kering (R2 = 0,52), jumlah daun trifoliate dengan bobot segar (R2 = 0,58), dan jumlah daun trifoliate dengan bobot kering (R2 = 0,59).Air tersediaBahan organikKadar air tanahHubungan Residu Pupuk K dan Persentase Air Tersedia terhadap Pertumbuhan, Bahan Organik dan Kadar Air Tanah, serta Hasil Kedelai (Glycine max L. Merr) cv. Anjasmoro pada Inceptisols asal Jatinangor