Tuti KaryaniIwan SetiawanGUSTI REZA PUSPITA2024-05-172024-05-172023-03-31https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150120207503Pemerintah telah mencanangkan konsep pengembangan korporasi jagung sebagai terobosan dalam ketahanan pangan. Kegiatan korporasi jagung ini belum diketahui mampu berdaya saing dan berlanjut untuk jangka panjang atau hanya menjadi program insidental dan sepintas saja. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan gambaran ekosistem korporasi petani jagung; 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi potensi daya saing berkelanjutan korporasi petani jagung; 3) menganalisis indeks dan status keberlanjutan korporasi petani jagung; dan 4) merumuskan rancangan model struktural terbaik untuk meningkatkan daya saing berkelanjutan korporasi petani jagung. Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Bandung ini didesain secara mix method dengan menggunakan metode survey pada 81 responden dan wawancara mendalam pada 6 informan. Analisis data menggunakan PLS-SEM dan Rap-Corn dengan Multi-Dimensional Scaling (MDS). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ekosistem korporasi petani jagung berjalan cukup kondusif. Terdapat 6 variabel utama yang mempengaruhi potensi daya saing keberlanjutan korporasi petani jagung antara lain sumber daya produksi, kemampuan usaha, kinerja usaha, kebijakan dan insfrastruktur, riset dan teknologi, dan dukungan kelembagaan eksternal. Tingkat keberlanjutan dimensi ekonomi (63,76%) dan lingkungan (72,25%) berada dalam kategori cukup berlanjutan, dimensi sosial budaya (76,12%), teknologi (77,85%), serta hukum dan kelembagaan (83,01%) berada dalam kategori sangat berkelanjutan. Peningkatan kualitas manajemen sumber daya manusia (SDM) pada koperasi baik pengurus maupun petani anggotanya diperlukan agar korporasi petani jagung dapat berkelanjutan.daya saingmultidimensional scaling (MDS)petani jagungDaya Saing Berkelanjutan Korporasi Petani Jagung di Kabupaten Bandung