Setyawan BonifaciusRasmi RikmasariPRATAMA KESUMA TANUDJAJA2024-09-112024-09-112019-10-24https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160221160003Seiring perkembangan zaman restorasi sewarna gigi semakin diminati. Hal ini membuat penggunaan keramik terutama zirkonia sebagai restorasi dental semakin meningkat. Mahkota zirkonia monolitik awalnya mempunyai warna yang opak, sehingga dikembangkan mahkota zirkonia monolitik yang mempunyai warna yang lebih translusen. Tetapi, hal ini diperkirakan dapat mempengaruhi kekuatan dari mahkota zirkonia monolitik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan ketahanan fraktur antara mahkota zirkonia monolitik low translucent dengan mahkota zirkonia monolitik ultra high translucent. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris menggunakan sepuluh sampel mahkota zirkonia monolitik yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah mahkota zirkonia monolitik low translucent dan kelompok kedua adalah mahkota zirkonia monolitik ultra high translucent. Semua sampel kemudian dilakukan uji tekan menggunakan UTM (Universal Testing Machine) hingga terjadi fraktur. Analisis data penelitian ini menggunakan uji statistik ANOVA dan uji Post Hoc menggunakan t-test yang menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan p-value= 4,67 e-11 (p< 0,05). Rata-rata nilai ketahanan fraktur mahkota zirkonia monolitik low translucent adalah 3527 N, dan rata-rata nilai ketahanan fraktur mahkota zirkonia monolitik ultra high translucent adalah 2972 N. Simpulan penelitian ini menunjukkan mahkota zirkonia monolitik low translucent memiliki nilai ketahanan fraktur yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahkota zirkonia monolitik ultra high translucent.ketahanan frakturmahkota zirkonia monolitik low translucentmahkota zirkonia monolitik ultra higPERBANDINGAN KETAHANAN FRAKTUR ANTARA MAHKOTA ZIRKONIA MONOLITIK LOW TRANSLUCENT DENGAN ULTRA HIGH TRANSLUCENT