Siti SopiatinTidak ada Data DosenGIANNISSAH FATHINA FAIRUZ2024-11-192024-11-192021-07-10https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160110170139Pendahuluan: Penurunan prevalensi penyakit periodontal dan karies yang tinggi khususnya di Wilayah Jawa Barat yang memiliki dokter gigi terbanyak ketiga di Indonesia, perlu dilakukan dengan melihat penyebab utamanya yaitu plak. Pembuangan plak dapat dideteksi secara akurat menggunakan bahan pewarna plak. Namun, banyak studi menyatakan banyak dokter gigi meninggalkan bahan pewarna plak. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik dokter gigi terhadap bahan pewarna plak di Wilayah Jawa Barat. Metode: Penelitian deskriptif dengan desain cross sectional melalui survei kepada 210 dokter gigi dengan kriteria inklusi yaitu anggota PDGI Provinsi Jawa Barat dan sedang menjalankan praktik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner online. Data terkumpul diolah dengan analisis data dan univariat. Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa 42% dokter gigi berpengetahuan tinggi, 58% berpengetahuan rendah, 58% bersikap baik, 42% bersikap buruk, 51% menggunakan bahan pewarna plak saat praktik, dan 49% tidak menggunakannya. Simpulan: Tingkat pengetahuan sebagian besar dokter gigi terhadap bahan pewarna plak dalam kategori rendah. Namun, mayoritas dokter gigi memiliki sikap positif dan praktik terhadap bahan pewarna plak yang termasuk kategori baik.Bahan pewarna plakPengetahuanSikapPENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK PENGGUNAAN BAHAN PEWARNA PLAK GIGI PADA KALANGAN DOKTER GIGI DI WILAYAH JAWA BARAT