Gemilang Lara Utama SaripudinHerlina MartaBANURASPATI2024-05-142024-05-142024-01-11https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240120190507Tingginya penggunaan plastik sebagai bahan pengemas produk pangan sudah sangat mengkhawatirkan sehingga diperlukan kemasan alternatif selain plastik. Pemanfaatan kembali kulit singkong dan whey keju sebagai bahan baku pembuatan biodegradable edible film dapat menjadi salah satu solusi untuk pengemasan yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai karakteristik fisik, meliputi ketebalan, kuat tarik, elongation at break, transparansi, warna, kelarutan, dan water vapor permeability dari edible film komposit berbasis pati kulit singkong dan whey dengan metode blending. Analisis FT-IR dilakukan untuk mengidentifikasi pembentukan gugus fungsi baru pada edible film komposit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan berbagai variasi konsentrasi pati kulit singkong dan whey. Proporsi pati kulit singkong:whey dinyatakan dalam persentase, yaitu (P1) 2,25%:96,55%, (P2) 3,5%:95,30%, (P3) 4,75%:94,10%, dan (P4) 6% :92,85% secara eksperimental dengan empat ulangan setiap perlakuan. Formulasi P3 (4,75%:94,10%) menghasilkan karateristik fisik yang terbaik dan telah memenuhi standard JIS (Japanese Industrial Standard) untuk edible film. Nilai ketebalan formulasi P3 adalah 0,26 mm, dengan kekuatan tarik 193,91 MPa, elongation at break 16,75%, tingkat kelarutan 50,81%, dan water vapor permeability 2,7044×10-12 g/m.s.Pa ( RH 75%-0%). Warna edible film secara keseluruhan adalah slightly desaturated orange dengan nilai transparansi 5,32. Analisis FT-IR menunjukkan bahwa tidak ada gugus fungsi baru yang teridentifikasi yang mengindikasikan blending secara fisik.blendingedible filmkulit singkongKarakteristik Edible Film Komposit Dengan Metode Blending Pati Kulit Singkong (Manihot Esculenta) Dan Whey Keju Terfermentasi