Tidak ada Data DosenTidak ada Data DosenJACKLIN EDWARD MOKOGINTA2024-05-202024-05-202024-01-11https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130121190012Histerektomi merupakan operasi dengan komplikasi nyeri pascaoperasi yang tinggi dan termasuk kategori sedang berat jika di ukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Konsep analgesia preemptif adalah meminimalkan rasa nyeri pascaoperasi dengan mencegah sensitisasi sentral sebelum operasi sehingga hiperesthesia pascaoperasi tidak terjadi. Terdapat beberapa analgesia preemptif yang bisa digunakan untuk mengatasi nyeri akut pascaoperasi antara lain antagonis N-methyl -D-aspartate (NMDA) yaitu ketamin. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian ketamin 0,5 mg/kgBB sebagai analgesia preemptif terhadap durasi analgesia dan kebutuhan fentanil pascaoperasi histerektomi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan double blind randomized controlled trial terhadap kedua kelompok yaitu kelompok yang diberikan preemptif analgesia ketamin 0,5 mg/kgBB (n=20) dan kelompok kontrol (n=20). Penilaian durasi analgesia pada pasien dihitung sejak selesai operasi hingga diperlukan analgetik tambahan berupa fentanil 25 µg melalui PCA selama 24 jam pascaoperasi. Analisis statistik data numerik menggunakan uji T tidak berpasangan pada data berdistribusi normal serta uji Mann Whitney pada data tidak berdistribusi normal. Analisis statistik data kategorik menggunakan Uji Exact Fisher. Terdapat perbedaan durasi analgesia dan total kebutuhan analgetik tambahan yang bermakna pada kedua kelompok (p<0,05). Pemberian ketamin 0,5 mg/kgBB sebagai analgesia preemptif menghasilkan durasi analgesia yang lebih lama dan total kebutuhan analgetik tambahan pascaoperasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang tanpa pemberian analgesia preemptif.Analgesia PreemptifDurasi AnalgesiaHisterektomiPengaruh Pemberian Ketamin 0,5 mg / kgBB sebagai Analgesia Preemptif terhadap Durasi Analgesia dan Kebutuhan Fentanil Pascaoperasi Histerektomi