Iwan HastiawanDuyeh SetiawanDARA AYU ALFATHIA2024-05-212024-05-212017-04-30https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/140210130007Beberapa peranan radioiodida-131I di bidang kedokteran nuklir diantaranya untuk radiodiagnosis maupun radioterapi kanker tiroid. Pengadaan radioiodida-131I dengan sasaran radioaktif telurium umumnya menggunakan metode distilasi basah maupun kering. Parameter-parameter yang berpengaruh terhadap proses pemisahan adalah kapsitas tukar resin, nilai Kd pada konsentrasi pelarut dan waktu kontak akan dipelajari. Penelitian diawali dengan proses iradiasi sasaran 1 gram TeO2 dalam reaktor nuklir selama 94,3 jam pada fluks neutron 1x1013 n/cm/s. Radionuklida 131I hasil peluruhan 131Te radioaktif dipisahkan menggunakan kromatografi penukar anion dengan variasi massa resin amberlit A21 dan menggunakan NaOH 2 M sebagai eluen. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai kapasitas tukar ion 1,15 meq/gram berat basah, Kd 130Te dan 131I pada pelarut NaOH 2 M dengan waktu kontak 20 menit adalah adalah 47 mL/g dan 113 mL/g. Persen yield pemisahan 131I yang didapat sebesar 60,70 &plusmn; 0,09 % dengan menggunakan resin amberlit A21 sebanyak 2 gram. Radionuklida Na131I memiliki kemurnian radiokimia sebesar 95,27 &plusmn; 0,06 % dan kemurnian radionuklida sebesar 99,5 &plusmn; 0,02 %. Hasil uji kualitas Na131I yang didapat mengandung kadar Pb<40 ppm, kadar Te<10 &#956;g/mL, kadar reduktor 0,2844 mg/0,1 mL Na131I dan pH 7.131Ikromatografi penukar anionresin amberlit A21PEMISAHAN RADIOISOTOP NATRIUM IODIDA-131 HASIL IRADIASI TELURIUM DIOKSIDA MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI KOLOM PENUKAR ANION RESIN AMBERLIT A21