Muhammad Arief BudimanTidak ada Data DosenDWINTA ISYANI2024-05-172024-05-172016-10-14https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150610120153Kopi merupakan komoditas unggulan ekspor pertanian di Indonesia. Kopi semakin populer di dunia dimana jumlah konsumsi kopi setiap tahunnya meningkat. Persaingan perdagangan kopi semakin ketat dimana pada tahun 2016 diberlakukan kebijakan bebas biaya tarif masuk sehingga barang dari luar negeri dapat mudah masuk ke dalam negeri, termasuk kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi dan tahap perdagangan Kopi Indonesia, besarnya jumlah produksi kopi dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan kopi dalam negeri, dan ketergantungan Indonesia terhadap impor kopi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kuantitatif dan teknik penelitian studi kepustakaan. Rancangan analisis data menggunakan analisis deskriptif, indeks spesialisasi perdagangan (ISP), self-sufficiency ratio (SSR), dan import dependency ratio (IDR) pada tahun 2009-2013. Hasil penelitian menunjukkan nilai ISP Kopi Indonesia bernilai 0,791-0,947 yang artinya Indonesia berada di posisi eksportir dalam perdagangan kopi dan berada pada tahap ekspor. Nilai SSR Kopi Indonesia berkisar antara 205,92%-384,14% yang artinya produksi kopi dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan kopi dalam negeri dan berpotensi untuk diekspor ke luar negeri. Nilai IDR berkisar antara 5,68%-17,61% yang artinya untuk memenuhi kebutuhan kopi dalam negeri sebesar 5,68%-17,61% didapat dari kopi impor. Kopi Indonesia harus ditingkatkan, baik dari segi kuantitas dan kualitas agar dapat menguasai pasar di dalam negeri dan luar negeri.EksporImporKetahanan PanganAnalisis Perdagangan Kopi Indonesia Tahun 2009-2013