Ellin HarliaYuli Astuti HidayatiMUHAMMAD RIONALDI RACHMANDANI2024-05-162024-05-162023-10-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/200110160254Emisi gas rumah kaca merupakan masalah yang berdampak terhadap ekosistem alam. Feses ternak mempunyai bakteri yang membuat salah satu gas rumah kaca yaitu metana. Sesaat kotoran tersebut mulai terdekomposisi, salah satu dari produk sampingan dihasilkan adalah dinitrogen oksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi emisi metana dan dinitrogen oksida yang dihasilkan oleh sapi potong dan domba di Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode tier 1 disebutkan pada pedoman IPCC menghitung estimasi gas rumah kaca. Hasil estimasi menunjukkan beban emisi gas metana (CH4) sapi potong dari fermentasi enterik, pengolahan kotoran ternak dihasilkan dari tahun 2018 sampai 2022 yaitu 8,05 Gg CH4/ tahun dan 0,171 Gg CH4/ tahun. Beban emisi gas dinitrogen oksida (N2O) secara langsung dan tidak langsung dari sapi potong dihasilkan tahun 2018 sampai 2022 yaitu 0 Kg N2O/ tahun dan 10.654,20 Kg N2O/ tahun. Beban emisi gas metana (CH4) domba dari fermentasi enterik dan pengolahan kotoran ternak dihasilkan dari tahun 2018 sampai 2022 yaitu 0,57 Gg CH4 / tahun dan 0,02 Gg CH4/ tahun. Beban emisi gas dinitrogen oksida (N2O) secara langsung dan tidak langsung dari domba dihasilkan tahun 2018 sampai 2022 yaitu 0 Kg N2O/ tahun dan 982,16 Kg N2O/ tahun.Estimasi Emisi Gas Rumah KacaFermentasi EnterikPengelolaan Kotoran Ternak LangsungEstimasi Emisi Gas Rumah Kaca Pada Populasi Ternak Ruminansia (Sapi Potong Dan Domba) Di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya