Tri YulianaSyamsul HudaSHAFA ZAHRATUNNISA2024-05-212024-05-212022-08-15https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240210180010Bakteriosin merupakan biopreservatif yang tidak menimbulkan perubahan rasa, tekstur, dan bau. Bakteriosin diproduksi minimal dalam tiga tahap, yaitu produksi bakteriosin kasar, purifikasi parsial, dan purifikasi lanjutan. Bakteriosin seringkali diproduksi hanya sampai purifikasi parsial saja, padahal purifikasi lanjutan penting untuk menghilangkan senyawa lain selain bakteriosin agar aman untuk diaplikasikan. Keberhasilan proses purifikasi ditandai dengan meningkatnya aktivitas spesifik bakteriosin. Aktivitas antimikroba dari bakteriosin murni perlu untuk diuji agar diketahui kemampuannya dalam menghambat bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba dari bakteriosin murni Lactobacillus pentosus yang diisolasi dari dadih serta untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas spesifik bakteriosin yang menggambarkan tingkat kemurnian dari bakteriosin. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental meliputi produksi bakteriosin kasar, purifikasi parsial bakteriosin, purifikasi lanjutan bakteriosin, pengujian aktivitas antimikroba, pengukuran kadar protein bakteriosin, penentuan aktivitas bakteriosin, serta penentuan berat molekul bakteriosin. Aktivitas antimikroba dari bakteriosin murni termasuk ke dalam golongan sedang yaitu terhadap bakteri Salmonella sp. sebesar 11,79 mm, bakteri Escherichia coli sebesar 11,33 mm, dan bakteri Staphylococcus aureus sebesar 9,96 mm. Purifikasi bakteriosin berhasil dilakukan karena aktivitas spesifik bakteriosin mengalami peningkatan dari 24.299 AU/mL pada bakteriosin kasar menjadi 57.388 AU/mg pada bakteriosin murni.Aktivitas AntimikrobaAktivitas Spesifik BakteriosinPurifikasi Bakteriosin Lactobacillus pentosusPURIFIKASI BAKTERIOSIN Lactobacillus pentosus YANG DIISOLASI DARI DADIH SUSU KERBAU ASAL SUMATERA BARAT