Nurpilihan BafdalSarifah NurjanahDODI BUDIROKHMAN2024-05-172024-05-172022-12-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150130150017Buah mangga (Mangifera indica L.) kultivar gedong gincu merupakan komoditi unggulan ekspor buah Indonesia. Upaya pengembangan agribisnis mangga gedong gincu di Kabupaten Cirebon masih menghadapi permasalahan dalam proses pertumbuhan generatif, produktivitas tanaman dan kualitas buah. Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh interval penyiraman dan takaran pupuk organik terhadap pertumbuhan generatif, produktivitas tanaman, dan kualitas mangga gedong gincu serta nilai Water Use Eficiency (WUE) pada budidaya mangga gedong gincu. Penelitian dilaksanakan di Kebun Produksi mangga Gedong Gincu Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon pada Januari 2018 sampai dengan November 2018. Metode Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang digunakan merupakan kombinasi antara interval penyiraman dengan irigasi tetes dan takaran pupuk organic dari kotoran kambing. Kombinasi perlakuannya tersebut yaitu : A (tanpa penyiraman dan pupuk organik 25 kg/pohon), B (tanpa penyiraman dan pupuk organik 50 kg/pohon), C (tanpa penyiraman dan pupuk organik 75 kg/pohon), D ( penyiraman 6 hari sekali dan pupuk organik 25 kg/pohon), E (penyiraman 6 hari sekali dan pupuk organik 50 kg/pohon), F (penyiraman 6 hari sekali dan pupuk organik 75 kg/pohon), G (penyiraman 3 hari sekali dan pupuk organik 25 kg/pohon), H (penyiraman 3 hari sekali dan pupuk organik 50 kg/pohon) dan I (penyiraman 3 hari sekali dan pupuk organik 75 kg/pohon). Hasil penelitian menunjukkan Kombinasi perlakuan penyiraman 6 hari sekali dengan pupuk organik 25 kg/pohon mampu mempercepat waktu munculnya bunga dibandingkan dengan perlakuan lainnya, kombinasi perlakuan penyiraman 3 hari sekali dengan pupuk organik 50 kg/pohon menunjukkan persentase tingkat kerontokan yang paling rendah yaitu hanya 23,63 %, dan kombinasi perlakuan penyiraman 3 hari sekali dengan pupuk organik 75 kg/pohon menunjukkan jumlah produksi tanaman yang tertinggi yaitu 74,20 kg/tanaman. Kombinasi perlakuan penyiraman 3 hari sekali dengan pupuk organik 50 kg/pohon mampu menghasilkan berat rata-rata buah mangga tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu 254,48 g per butir, kombinasi penyiraman 3 hari sekali dengan pupuk organik 75 kg/pohon dapat menurunkan persentase jumlah buah abnormal dan banyak mengasilkan ukuran buah yang besar yaitu 72,37 %, sedangkan perlakuan tanpa penyiraman dengan pupuk organik 75 kg/pohon menghasilkan total padatan terlarut tertingi dengan nilai 22 oBrix, susut bobot terendah dengan nilai 16,47 %, dan nilai kekerasan buah tertinggi yaitu 0,65 (kg/detik). Kombinasi penyiraman 3 hari sekali dengan organik 75 kg/pohon lebih efisien dalam penggunaan air dengan nilai WUE sebesar 0,0304 kg/l.irigasi tetespupuk organikpertumbuhan generatifKAJIAN PENGARUH INTERVAL IRIGASI TETES DAN TAKARAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN GENERATIF, PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS BUAH MANGGA (Mangifera indica L) KULTIVAR GEDONG GINCU