Nanan SekarwanaDeni Kurniadi SunjayaASMADI2024-05-202024-05-202017-03-26https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130920150004Kabupaten Nunukan memiliki karakteristik yang unik sebagai Daerah Terpencil, Daerah Perbatasan maupun Daerah Kepulauan. Komponen-komponen Sistem Kesehatan yang ada masih merujuk pada SKN, yang tidak sepenuhnya cocok diterapkan di Kabupaten Nunukan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan model SKD DTPK di Kabupaten Nunukan, Building Block Sistem Kesehatan WHO menjadi landasan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi fungsi-fungsi dan komponen Building Block Sistem Kesehatan WHO 2) Mengidentifikasi faktor pendorong dan faktor penghambat perubahan SKD 3) Mengembangkan model Sistem Kesehatan Daerah (SKD) di DTPK Kabupaten Nunukan. Penelitian menggunakan Mixed Method dengan pendekatan action research. Pemilihan subjek kualitatif dengan purposif. Subyek Kuantitatif berjumlah 37 orang di Puskesmas Kabupaten Nunukan. Penelitian dilaksanakan pada September sampai Desember 2016 di Kabupaten Nunukan. Hasil penelitian menyatakan problematika Sistem Kesehatan Kabupaten Nunukan di Daerah Terpencil adalah daerah dengan risiko tinggi bagi tenaga kesehatan dan harga relatif mahal. Daerah Perbatasan terdapat aktifitas TKI yang tinggi memengaruhi pola epidemiologi dan pembiayaan. Daerah Kepulauan tidak memiliki transportasi rujukan Ambulans laut. Biaya rujukan menggunakan transportasi udara di Krayan tidak ditanggung BPJS sehingga menyebabkan economic high cost. Komitmen dan visi pengambil kebijakan menjadi faktor pendorong perubahan sedangkan budaya kerja, sikap pesimis dan ketidakpercayaan terhadap pemimpin dari pelaksana kebijakan menjadi faktor penghambat. Model Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten Nunukan dikembangkan berdasarkan karaktersitik Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan. Penelitian ini menghasilkan model SKD Kabupaten Nunukan yang merupakan modifikasi Building Block Sistem Kesehatan WHO untuk DTPK. Model sistem kesehatan daerah kabupaten Nunukan merupakan sistem kesehatan yang berkerja mengikuti pola karakteristik daerah yaitu Daerah Terpencil, Daerah Perbatasan dan Daerah Kepulauan. Sistem tersebut terdiri dari subsistem upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perorangan, penanganan gawat darurat, pelayanan bencana yang didukung oleh subsistem sumberdaya, obat-obatan, tata kelola dan regulasi. Semua subsistem tersebut didukung oleh subsistem informasi kesehatan dan pembiayaan berdasarkan etik, akses, mutu, keamanan dan keadilan untuk meningkatkan derajat kesehatan.Kabupaten NunukanSistem Kesehatan DaerahKarakteristik unikPengembangan Model Sistem Kesehatan Daerah di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan di Kabupaten Nunukan