Syariful MubarokAnne NurainiFITRIANTI WIDYA LESTARI2024-05-172024-05-172022-04-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150320180003Suhu tinggi (heat stress) merupakan salah satu cekaman abiotik utama yang membatasi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kegagalan perkembangan serbuk sari dan rendahnya fertilitas polen merupakan penyebab utama kegagalan fruit set. Upaya meningkatkan toleransi tanaman tomat terhadap suhu tinggi salah satunya pembentukan buah partenokarpi melalui mutasi. Buah partenokarpi dapat berbuah sebelum terjadinya fertilisasi, sehingga kendala fertilitas pollen akibat heat stress dapat terhindari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons anatomis, morfologis dan fisiologis tomat mutan (iaa9-3 dan iaa9-5) terhadap kondisi heat stress dan mengetahui pembentukan buah partenokarpik pada tomat mutan (iaa9-3 dan iaa9-5) yang ditanam pada suhu 30-35 oC dan 40-45 oC. Percobaan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2019 di Lahan Percobaan Ciwidey, Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Analisis yang dilakukan yaitu analisis Student’s T-Test. Percobaan terdiri dari tiga genotipe tanaman yaitu iaa9-3, iaa9-5, dan Wild-Type (WT-MT) sebagai kontrol yang terdiri dari perlakuan suhu 30-35 oC dan 40-45 oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutasi gen IAA9 pada mutan iaa9-3, iaa9-5 menyebabkan perubahan respon anatomis (jumlah stomata) dan meningkatkan respon morfologis (tinggi tanaman, jumlah akar, jumlah daun, luas daun, umur berbunga), serta respon fisiologis (kandungan klorofil, viabilitas polen, dan kandungan lycopene pada buah) dibandingkan WT-MT pada suhu 30-35 oC (normal) maupun suhu 40-45 oC (heat stress). Kondisi heat stress pada suhu 40-45 oC berpengaruh negatif pada hampir semua parameter anatomis, morfologis, fisiologis serta analisis hasil mutan iaa9-3, iaa9-5 dan WT-MT dibandingkan pada suhu 30-35 oC. Mutan iaa9-3, iaa9-5 mampu menghasilkan buah partenokarpik pada perlakuan emaskulasi pada suhu 30-35 oC dan 40-45 oC dibuktikan dengan tingginya fruit set dan jumlah buah dibandingkan WT-MT. Perlakuan polinasi mampu meningkatkan jumlah biji pada mutan iaa9-3 dan iaa9-5.Heat stressAuksinIAA9RESPONS ANATOMIS, MORFOFISIOLOGIS DAN HASIL MUTAN TOMAT iaa9 (iaa9-3 dan iaa9-5) PADA KONDISI CEKAMAN SUHU TINGGI (HEAT STRESS)