Adi Imam CahyadiSarasati WindriaFIRDA AISYAH HERMAWAN2024-05-182024-05-182022-08-24https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130210180006Staphylocuccus aureus merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan mastitis subklinis pada sapi perah. Mastitis subklinis dapat menyebabkan berbagai kerugian untuk peternak, salah satu pengobatan yang dilakukan adalah pemberian antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kepekaan Staphylococcus aureus terhadap antibiotik yang digunakan di Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunakan 38 isolat tersimpan dari susu sapi mastitis subklinis yang diidentifikasi kembali secara fenotipik untuk mengidentifikasi Staphylococcus aureus dengan menggunakan kultur pada agar darah, pewarnaan Gram, kultur pada MSA, uji katalase, uji DNAse, dan uji koagulase. Selanjutkan dengan pemeriksaan kepekaan bakteri tersebut terhadap antibiotik penicillin G (10 iu), ampicillin (10 mcg), tetracycline (30 mcg), gentamicin (10 mcg), erythromycin (15 mcg) dan cefoxitin (30 mcg) dengan menggunakan metode disk diffusion Kirby-Bauer. Hasil penelitian ini menunjukan dari 38 sampel yang diujikan terdapat resistensi yang terjadi pada tiga antibiotik yang diujikan yaitu penicilin (26.3%), ampicilin (7.89%), dan tetracycline (5.26%). Multi-resistensi terjadi pada penicilin-ampicilin dan penicilin-tetracycline. Sementara itu untuk erythtromycin, gentamicin, dan cefoxitin masih sensitif (100%).Mastitis subklinisantibiotikresistensiPola Kepekaan Bakteri Staphylococcus aureus dari Isolat Susu Sapi yang Mengalami Mastitis Subklinis Terhadap Beberapa Antibiotik di Kabupaten Sumedang