Naninda Berliana PratidinaEriska RiyantiANGELIQUE RICHITA MANDILA2024-11-252024-11-252023-07-11https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160110190074Anak dan individu berkebutuhan khusus memiliki risiko tinggi mengalami masalah kesehatan karena keterbatasan yang dimilikinya, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Secara umum, anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki prevalensi karies gigi dan penyakit periodontal yang tinggi dibandingkan dengan anak normal lainnya. Perawatan gigi untuk ABK membutuhkan pendekatan khusus karena ABK memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Dokter gigi dapat mencapai keberhasilan perawatan gigi pada ABK apabila memiliki pengetahuan dan mampu melakukan manajemen tingkah laku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengetahuan dokter gigi terhadap manajemen tingkah laku pada perawatan gigi untuk ABK di Kota Bandung. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner dengan 19 butir pertanyaan yang telah melewati uji validitas dan reliabilitas. Penelitian dilakukan pada 310 dokter gigi di Kota Bandung yang terdiri dari 232 dokter gigi umum dan 78 dokter gigi spesialis. Hasil: Sebanyak 220 responden (71%) memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori baik, 88 responden (28,4%) memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup, dan 2 responden (0,6%) memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori kurang. Secara keseluruhan, rata-rata responden memiliki nilai tingkat pengetahuan sebesar 80,3% dalam kategori baik. Simpulan: Pengetahuan dokter gigi mengenai manajemen tingkah laku pada perawatan gigi untuk ABK di Kota Bandung berada dalam kategori baik. Dokter gigi memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi ABK serta mengetahui manajemen tingkah laku yang dapat dilakukan dalam melakukan perawatan gigi.PengetahuanManajemen Tingkah LakuAnak dan Individu Berkebutuhan KhususEvaluasi Pengetahuan Dokter Gigi di Kota Bandung terhadap Anak dan Individu Berkebutuhan Khusus serta Manajemen Tingkah Laku pada Perawatan Gigi