Tidak ada Data DosenTidak ada Data DosenINDAH AMISANI2024-05-212024-05-212016-01-18https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160121100008Latar Belakang Pencabutan gigi memiliki beberapa komplikasi, salah satunya alveolar osteitis yang dapat menunda proses penyembuhan. Di praktek kedokteran gigi digunakan pasta iodoform sebagai medikamentosa alveolar osteitis. Pengobatan herbal saat ini sedang ditingkatkan karena alasan murah dan mudah didapat. Bawang merah (Allium cepa) merupakan obat tradisional yang mempunyai kandungan senyawa fitokimia seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan sulfur dengan kemampuan penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi ekstrak A.cepa terhadap penyembuhan alveolar osteitis. Metode Delapan belas ekor tikus Sprague Dawley yang diinduksi alveolar osteitis secara random dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok KN tidak diberi perlakuan apapun, Kelompok KI diberi perlakuan kuretase, irigasi dan aplikasi pasta iodoform. Kelompok KA dilakukan kuretase, irigasi dan aplikasi gel A. cepa. Pada ketiga kelompok tersebut dilakukan penghitungan luasan fibroblas, kerapatan kolagen serta jumlah osteoblas pada hari pengamatan ke-3, 5 dan 10 setelah alveolar osteitis. Data kemudian dianalisis dengan ANAVA untuk membandingkan potensi persembuhan luka alveolar osteitis pada tiap kelompok. Hasil Rata-rata luasan fibroblas (%) pengamatan hari ke-10, yaitu KN (13,1 ±14,0a), KI (1,9 ± 2,7ab) dan KA (0,7± 1,6b), rata-rata luasan kolagen (%) pada pengamatan hari ke-10, yaitu KN (35,2 ± 18,1a), KI (24,4 ± 11,9a ) dan KA (39,7±13,6a), rata-rata jumlah osteoblas pada pengamatan hari ke-10, yaitu KN (34,7 ±4,5a), KI (148,7 ± 54,9b), KA(126,0 ±26,4b). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan luasan fibroblas, kerapatan kolagen dan jumlah osteoblas antara aplikasi Allium cepa dengan pasta iodoform. Kesimpulan Allium cepa memiliki potensi yang sebanding dengan pasta iodoform dalam penyembuhan alveolar osteitis pada tikus Sprague dawley.Allium cepaPasta Iodoformalveolar osteitisPOTENSI EKSTRAK ALLIUM CEPA TERHADAP PENYEMBUHAN ALVEOLAR OSTEITIS PASCA PENCABUTAN GIGI (STUDI EKSPERIMENTAL PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY)