Citra Windani Mambang SariWiwi MardiahPAMELA BALQIS2024-05-172024-05-172023-04-12https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220210190001Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis dimana tinggi badan balita lebih pendek dari seusianya. Terdapat 63 kasus stunting di Kecamatan Cijulang. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memodifikasi faktor-faktor tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor tidak langsung pada kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Cijulang Kabupaten Pangandaran. Penelitian ini berbentuk deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling sebanyak 63 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner data demografi, Household Food Insecurity Assessment Scale (HFIAS) dan Parental Feeding Style Questionnaire (PFSQ) yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Penelitian dianalisis dengan analisis univariat. Berdasarkan identifikasi dari masing-masing faktor tidak langsung pada kejadian stunting, sebagian besar balita berasal dari keluarga dengan sedikit rawan pangan (61,9%), pola asuh makan pengabaian (31,3%), pendidikan ibu SMP/sederajat (41,3%), dan pendapatan keluarga <Rp.1.884.364 (76,2%). Perawat diharapkan melakukan pendampingan kepada ibu balita terkait pengetahuan gizi balita. Selain itu, pelayanan kesehatan juga mengusahakan agar ibu dan keluarga balita tetap memperhatikan pemberian ASI eklsklusif, pemeliharaan sanitasi lingkungan dan melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan. Kata kunci: balita, faktor tidak langsung, stunting Kepustakaan: 84 (2013-2023)BalitaFaktor Tidak langsungStuntingGambaran Faktor-Faktor Tidak Langsung Pada Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Cijulang Kabupaten Pangandaran