Yosini DelianaTomy PerdanaAGRIANI HERMITA SADELI2024-05-172024-05-172023-04-14https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150130190022Penerapan rantai pasok pangan pendek /short food supply chain (SFSC) dapat didukung dengan penggunaan social commerce. Saat ini, SFSC menggunakan social commerce masih dalam perkembangan, termasuk di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan faktor yang berpotensi mempengaruhi minat adopsi dan perilaku pembelian konsumen SFSC dengan social commerce serta mengetahui perilaku konsumen dengan mempertimbangkan interaksi antar individu. Mixed method digunakan dengan desain sequential explanatory. Data dikumpulkan dari individu yang memiliki kebiasaan berbelanja di rantai pasok pangan panjang dan konsumen yang tergabung dalam chat group SFSC dengan social commerce. Data dianalisis menggunakan partial least squares structural equation modeling (PLS- SEM) dan agent based modelling simulation. Kerangka konseptual dibangun dari Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 dengan moderator demografi konsumen, Theory of Planned Behavior dan Alphabet Theory, dengan penambahan persepsi terhadap keberlanjutan SFSC. Hasil penelitian menunjukan bahwa performance expectancy, effort expectancy, dan hedonic motivation merupakan prediktor bagi minat perilaku adopsi penggunaan social commerce untuk membeli hasil pertanian di SFSC. Pendidikan merupakan moderator yang memperkuat pengaruh performance expectancy. Persepsi terhadap keberlanjutan SFSC dipengaruhi oleh pengetahuan, yang memiliki hubungan positif dengan perilaku pencarian informasi. Keberlanjutan SFSC yang dirasakan memengaruhi sikap yang merupakan prediktor minat beli. Konsumen dengan minat beli yang kuat akan melakukan pembelian. Pembelian hasil pertanian untuk pangan merupakan kegiatan rutin dilakukan sehingga perceived behavioral control hanya mempengaruhi minat untuk membeli. Simulasi menunjukan bahwa kriteria keputusan (termasuk social influence) dapat meningkatkan minat adopsi SFSC dengan social commerce pada hampir seluruh konsumen potensial. Konsumen potensial yang bergabung pada komunitas SFSC menggunakan social commerce, memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk melakukan pembelian. Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang perilaku konsumen terhadap SFSC yang menggunakan social commerce, memperluas teori perilaku konsumen dalam konteks SFSC dengan social commerce dan memberikan gambaran perilaku pada tingkat makro berdasarkan interaksi. Upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen agar melakukan pembelian ulang.perilaku konsumenshort food supply chainsocial commercePERILAKU KONSUMEN TERHADAP RANTAI PASOK PANGAN PENDEK DENGAN SOCIAL COMMERCE