Tidak ada Data DosenTidak ada Data DosenM. ARIS2024-05-202024-05-202019https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130121190001Bedah pintas arteri koroner (BPAK) adalah suatu tindakan intervensi pada penyakit jantung koroner (PJK) yang tidak dapat ditangani hanya dengan intervensi farmakologis. Pasien pasca BPAK membutuhkan penanganan yang seksama di unit perawatan intensif, PJP beserta komplikasinya dan anestesi yang lebih panjang memiliki pengaruh terhadap lenght of stay (LoS). Pasien yang masa rawatnya memanjang berpotensi penundaan tindakan pada pasien jantung lain. Penelitian retrospektif ini bertujuan untuk mengetahui korelasi lama waktu PJP dengan lama waktu perawatan di ruangan intensif pada pasien yang menjalani BPAK. Data subjek yang menjalani BPAK pada periode 2020-2021 diambil lalu dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling. Data diambil dari rekam medis meliputi usia, jenis kelamin, FEVK, komorbid, lama PJP, lama waktu klem aorta dan lama perawatan di unit perawatan intensif (n=49) dengan mengekslusi subjek yang meninggal pada masa perawatan di unit perawatan intensif. Analisis statistik data numerik menggunakan uji korelasi pearson pada data berdistribusi normal serta uji Kolmogorov-smirnov pada data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan lama waktu PJP yang secara statistik mempengaruhi (nilai p 0,032) dan menyatakan hubungan keeratan cukup kuat (nilai r 0,426) sedangkan lama waktu klem aorta yang bermakna secara statistik (p 0,001) dan memiliki hubungan keeratan cukup kuat (r 0,478) dengan masa perawatan di unit perawatan intensif pasca BPAK. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin lama waktu PJP berkorelasi terhadap memanjangnya lama perawatan di unit perawatan intensif pasca BPAK.bedah pintas arteri koronerpenyakit jantung koronerunit perawatan intensif.HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU PINTAS JANTUNG PARU DENGAN LAMA WAKTU PERAWATAN DI RUANGAN INTENSIF PADA PASIEN PASCABEDAH PINTAS ARTERI KORONER DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG