Opik Taofik HidayatAyu Trisna HayatiI GEDE ASTIKA ANDHI YASA2024-11-262024-11-262017-04-10https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160621140007Restorasi resin komposit di dalam rongga mulut dapat mengalami kegagalan seiring dengan waktu. Prosedur perawatan yang dapat dilakukan adalah mengganti atau memperbaiki restorasi. Kuat rekat resin komposit yang diperbaiki dapat ditingkatkan dengan perlakuan permukaan antara lain pengasaran permukaan dengan diamond bur, abrasi udara (sand blasting) dengan aluminium oksida, perlakuan kimia (etsa) dengan asam fosforik atau dengan asam hidroflorik, penggunaan silane coupling agent dan intermediate adhesive resin (sistem adhesif dan flowable composite). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui shear bond strength dari perbaikan restorasi resin komposit nanofill (Z350XT, 3M) dengan pengetsaan menggunakan asam fosfat 37% waktu aplikasi 120 detik dan asam hidroflorik 9% waktu aplikasi 120 detik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu secara invitro. Hasil shear bond strength pada resin komposit diukur dengan menggunakan alat universal testing machine, dalam satuan mega paskal. Analisis data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kekuatan ikat geser (shear bond strength) dari pengetsaan dengan menggunakan asam hidroflorik 9% didapat nilai 16,055 MPa lebih tinggi dari pada pengetsaan dengan menggunakan asam fosfat 37% didapat nilai 6,028 MPa. Simpulan adalah terdapat perbedaan shear bond strength secara signifikan dari perbaikan restorasi resin komposit nanofil dengan pengetsaan menggunakan asam fosfat 37% dan asam hidroflorik 9%.Resin kompositReparasi resin kompositShear bond strengthPERBEDAAN SHEAR BOND STRENGTH PADA PERBAIKAN RESTORASI RESIN KOMPOSIT NANOFILL DENGAN PENGETSAAN MENGGUNAKAN ASAM FOSFAT 37% DAN ASAM HIDROFLORIK 9%