Tidak ada Data DosenTidak ada Data DosenBUDI PRAMONO2024-05-222024-05-222014-08-21https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/180310070003ABSTRAK Di Hindia Belanda setelah 1900-an berkembang Arsitektur Kolonial yang dikembangkan dengan karakteristik yang bergaya modern. Gaya arsitektur modern ini tidak hanya dikembangkan menyerupai beragam bentuk bangunan di Eropa pada masa itu saja, tetapi juga gaya bangunannya sudah disesuaikan dengan iklim tropis di Hindia Belanda. Pada masa ini, di Sukabumi juga berkembang menjadi sebuah Kota Kolonial. Seperti halnya kota kolonial lain di Hindia Belanda,perkembangan Sukabumi menjadi kota kolonial ditandai dengan beragam pembangunan bangunan bergaya Hindia Belanda. Bangunan bergaya Kolonial Belanda ini disebut Bangunan bergaya Indis. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Keempatnya merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Fasad bangunan bergaya Indis di Sukabumi sama seperti bangunan Indis pada umumnya yang disesuaikan dengan iklim tropis Hindia Belanda. Beberapa detail atau karakteristik tidak digunakan dalam bangunan – bangunan tersebut. Hal itu dikarenakan adanya perpaduan antara bentuk dari arsitektur modern dari Eropa dengan penyesuaian terhadap iklim tropis di Hindia Belanda dan juga dengan kondisi budaya setempat. Adaptasi ini ditandai dengan penggunaan rooster ataupun ventilasi, adanya beranda di bagian wajah bangunan, jendela dan pintu berukuran besar. Kata Kunci: Bangunan Indis, fasad, adaptasi, Sukabumi.Bangunan IndisfasadadaptasiArsitektur Kolonial Kota Sukabumi 1914 - 1942